MAKASSAR, KOMPAS.com – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 4 Makassar menyatakan Siklon Tropis Surigae tidak memberikan dampak cuaca di Sulawesi Selatan.
“Berdasarkan update terkahir, siklon tropis Surigae tidak memberikan dampak cuaca di wilayah Sulawesi Selatan,” kata Staf Operasional Kantor Balai BMKG Wilayah 4 Makassar, Farid Mufti ketika dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021) malam.
Farid menjelaskan, berdasarkan analisis pada hari ini, posisi arah gerak siklon Surigae kekuatan tekanan Samudera Pasifik utara Papua (sekitar 1050 km sebelah utara Biak) Barat laut dengan kecepatan 6 knots (11 kilometer per jam).
“Perlahan bergerak menjauhi wilayah Indonesia 40 knots (75 km/jam) 1000 hPa. Prediksi 24 jam ke depan tanggal 15 April 2021 pukul 07.00 WIB, posisi arah gerak kekuatan tekanan Samudera Pasifik utara Papua, 8.7LU, 137.0BT (sekitar 1090 km sebelah utara timur laut Biak) Hampir stasioner, perlahan bergerak menjauhi wilayah Indonesia 45 knots (85kilometer per jam) 994 hPa,” jelasnya.
Baca juga: Pemprov Gorontalo Bersiap Hadapi Potensi Resiko Badai Siklon, Masyarakat Diminta Waspada
Farid menuturkan, dengan prediksi intensitas Siklon Tropis Surigae dalam 24 jam ke depan diperkirakan akan meningkat dengan pergerakan yang hampir stasioner dan perlahan menjauhi wilayah Indonesia.
“Siklon tropis Surigae memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua,” bebernya.
Selain berpengaruh pada curah hujan, lanjut Farid, gelombang laut dengan ketinggian 1.25 - 2.5 meter laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Bitung hingga perairan Likupang, Laut Maluku, Perairan Selatan Sulawesi Utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera, Perairan Utara Raja Ampat, Perairan Selatan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura hingga perairan Sarmi.
“Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 - 4.0 meter di Perairan Manokwari, Perairan Utara Biak, Samudra Pasifik Utara Papua Barat. Sedangkan Gelombang laut dengan ketinggian 4.0 - 6.0 meter di Samudra Pasifik utara Papua,” ungkapnya.
Baca juga: BMKG: Awas Siklon Tropis Surigae Bisa Berkembang Jadi Badai Topan
Sebelumnya telah diberitakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan pesan peringatan dini kesiapsiagaan bencana pada gubernur di 30 wilayah Indonesia.
Peringatan itu disampaikan menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang ancaman bibit siklon (angin ribut) tropis 94W yang akan diduga akan mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.
Adapun 30 wilayah yang mendapatkan pesan peringatan dini dari BNPB adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten DKI Jakarta, Jawa Barat, jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Baca juga: Sebut Wali Kota Makassar Pembohong di Media Sosial, Seorang Lurah Dicopot
Selain itu, peringatan diberikan pada Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Adapun BMKG menyebut bahwa bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dan Timur Laut Papua berpotensi menjadi siklon tropis dalam waktu seminggu ke depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.