BLITAR, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai kecepatan penyebaran informasi terkait potensi bencana alam dapat memicu kepanikan masyarakat.
Hal itu dikatakan Khofifah menjawab pertanyaan wartawan terkait peringatan dini yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait terbentuknya bibit siklon yang berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Peringatan dini BNPB juga ditujukan kepada 30 kepala daerah, termasuk Gubernur Jawa Timur.
"Informasi ini untuk diteruskan ya, jangan sampai menjadikan masyarakat panik tapi harus waspada," kata Khofifah di sela peninjauan kerusakan rumah warga di Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Rabu (14/4/2021).
Peringatan dini siklon tropis, menurut Khofifah, antara lain tentang potensi sekitar 40 persen kemungkinan terjadinya hujan lebat dan disertai angin kencang.
"Artinya hari ini sebetulnya dengan digitalisasi sistem (informasi) memungkinkan kita untuk mendapatkan update dari berbagai informasi yang diharapkan kita teruskan ke khalayak, ke lingkungan, ke komunitas dimana kita berada," ujarnya.
Baca juga: Brimob dan Raider Pukul Mundur KKB, Tim Satgas Nemangkawi Akhirnya Mendarat di Beoga
Khofifah mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama ini selalu merespons peringatan dini tersebut.
Khofifah mengingatkan, informasi peringatan dini harus disampaikan dengan hati-hati.
"Jadi begini, hal-hal seperti ini kita harus sangat hati-hati menyampaikan. Jangan kemudian masyarakat makin panik lagi setelah mengalami bencana ini," ujarnya.
Khofifah mengakui, pemerintah dan tokoh masyarakat harus menyampaikan informasi potensi bencana alam secara bijak kepada masyarakat.
Kepala daerah, kata dia, penyampaian informasi potensi bencana tak boleh menimbulkan kepanikan, seharusnya menubuhkan kewaspadaan masyarakat.
Bukan hanya ancaman dari siklon tropis tapi juga potensi bencana lain di wilayah Indonesia termasuk Jawa Timur.
"Ada titik-titik di mana, oh ada iklim tropis, hydrometrologi, jadi fenomena-fenomena perubahan alam ini harus kita komunikasikan sehingga masyarakat memiliki kewaspadaan yang baik, aware, begitu," ujarnya.