Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau Termasuk Rawan Terdampak Siklon Tropis 94W, BPBD Mulai Siap Siaga

Kompas.com - 14/04/2021, 17:55 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Provinsi Riau adalah salah satu daerah yang diminta oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap siaga terhadap dampak bibit siklon tropis 94W.

Pasalnya, bibit siklon tropis ini diprediksi akan mengakibatkan cuaca esktrem.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dari timur laut Papua, yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam sepekan ke depan. 

Untuk itu, BNPB mengeluarkan surat imbauan kepada kepala daerah di 30 provinsi, agar dapat mengambil langkah waspada dan antisipasi bencana.

Baca juga: Wagub Jabar: Warga Jangan Abaikan Peringatan Siklon Tropis 94W

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal mengatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti imbauan dari BNPB dengan meneruskan kepada para kepala BPBD di 12 kabupaten dan kota di Riau.

"Kami sudah dapat informasi perihal peringatan dini penanggulangan potensi siklon tropis. Hal tersebut juga sudah kami sampaikan ke BPBD 12 kabupaten dan kota di Riau," kata Edy kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Restoran Nekat Buka Siang Hari, Terancam Penjara dan Denda Rp 50 Juta

Edy mengatakan, pemerintah daerah diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Pada prinsipnya, menurut Edy, BPBD di 12 kabupaten dan kota di Riau itu sudah siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Termasuk peralatan untuk evakuasi warga dan peralatan pendukung lainnya juga sudah siap.

"Kalau untuk personel dan peralatan sudah siap, karena sebelumnya juga sudah siaga untuk penangangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," ujar Edy.

BPBD juga akan berkoordinasi dengan TNI, Polri dan SAR mengenai kesiapan personel, termasuk untuk peralatan evakuasi.

"Kami selama ini terus melakukan koordinasi dengan Basarnas dan juga TNI, Polri," kata Edy.

 

Sebelumnya, BMKG mendeteksi adanya potensi bibit siklon tropis 94W yang berpotensi menguat dalam seminggu ke depan. 

Pemantauan berdasarkan citra satelit Himawari-8 menunjukkan bibit siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 kilometer/jam).

Potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan sangat tinggi.

BMKG mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan disertai angin kencang dan petir yang bisa mengakibatkan banjir, longsor, pohon tumbang, dan lainnya.

Adapun wilayah yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94W adalah, Aceh, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat. 

Berikutnya, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com