Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Masa Pandemi, Perayaan Hari Raya Galungan di Palembang Sepi

Kompas.com - 14/04/2021, 16:09 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Seluruh umat Hindu merayakan hari raya Galungan yang berlangsung pada Rabu (14/4/2021).

Pelaksanaan hari raya Galungan ini terlihat berlangsung di Pura Agung Sriwijaya yang terletak di Jalan Seduduk Putih, Keluraha 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sumatera Selatan.

Dengan menerapkan protokol kesehatan, umat Hindu menjalankan Hari Raya Galungan dengan hikmat. 

Panitia pun membuat jarak sekitar 1 meter antar umat agar tak terjadi kerumunan.

Ketua Badan Penyiaran Hindu Sumatera Selatan Putu Surya Adnyana mengatakan, sebelum terjadi pandemi Covid-19 Pura Agung Sriwijaya dipenuhi sekitar 200 umat Hindu dalam melaksanakan hari raya Galungan.

Baca juga: Umat Hindu Semarang Rayakan Galungan dengan Protokol Kesehatan

Namun, mereka harus membatasi jumlah umat yang datang untuk mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah.

"Kami batasi sampai 100 orang, namun memang yang datang ada 60 orang karena sekarang masih dalam kondisi pandemi," kata Putu usai melakukan sembahyang.

Putu menerangkan, perayaan hari Galungan sendiri dilakukan setiap enam bulan sekali. Hari raya itu dilakukan untuk memperingati Kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (Kejahatan).

Rangkaian acara itu pun, umat Hindu membersihkan Pura, persembahyangan (pemujaan terhadap dewa atau arwah) dan bersihmakrama (bersilaturahmi atau berkunjung) ke rumah-rumah umat yang lain.

"Sesaji berupa hasil alam, seperti buah-buahan beras ini sebagai bentuk rasa syukur yang diciptakan oleh Tuhan," ujarnya.

Baca juga: Hari Suci Galungan, Apa Saja Rangkaiannya?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com