SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah penyintas tanah bergerak Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, merasakan guncangan akibat gempa bumi pada Rabu (14/4/2021), pukul 13.28 WIB.
Bahkan, beberapa warga sempat berhamburan keluar rumah.
"Saya lagi mau ke kamar mandi, merasakan ada guncangan ya langsung keluar rumah," ujar Suparman (55) kepada Kompas.com di Dusun Ciherang.
Baca juga: Tidak Ada Zona Merah di Jabar, Keterisian Rumah Sakit Menurun
Suparman awalnya menduga guncangan berasal dari tanah longsor atau tanah ambles di kampungnya.
Sebab di sekitar rumahnya ada amblesan tanah sedalam 8-9 meter.
"Saya kira tanah ambles besar atau di bawah ada yang longsor," ujar Suparman.
Hal senada dikatakan warga lainnya, Yosep (18). Dia merasakan guncangan gempa cukup kuat saat tertidur lelap di rumahnya.
"Lagi tidur Pak, merasakan guncangan langsung keluar rumah saja," kata Yosep.
"Kirain tanah ambles atau longsor besar," ujar Yosep.
Baca juga: Bahar bin Smith Berdebat dengan Saksi yang Melihat Sopir Dianiaya
Mulyadi alias Parjo (51) penyintas yang juga menjadi relawan bencana merasakan guncangan gempa saat duduk di depan warung.
Dia terkejut karena dinding warung yang digunakan untuk bersandar, tiba-tiba bergoyang.
"Gempa Bang," ucap Parjo saat beristirahat di salah satu warung kelontong.
Berdasarkan situs web Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di Bayah, Banten.
Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.