Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2021, 10:01 WIB
Usman Hadi ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – EGT (17) menangis histeris. Gadis asal Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu coba ditenangkan oleh teman-temannya.

Namun, usaha teman-teman korban tak berhasil.

Ibu korban yang baru pulang dari tempat kerja, yakni HDA (38), kaget menjumpai anaknya dalam kondisi menangis histeris. Ia lantas berinisiatif bertanya kepada anaknya itu.

“Ada apa kok menangis?” ucap Kasubbag Humas Polres Nganjuk, Iptu Supriyanto, mengulang pertanyaan HDA ke anaknya, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Kasus Pemerkosaan Gadis di Nganjuk, Pelaku Ternyata Paman Korban, Polisi: Dia Mengaku Khilaf

“Akhirnya teman-temanya (EGT) menjelaskan bahwa korban sudah disetubuhi pacarnya sebanyak tiga kali,” lanjut Supriyanto.

Pacar korban adalah ELS (19), pemuda asal Desa Rowomarto, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Oleh ibu korban, ELS lantas dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Nganjuk pada Senin (12/4/2021) kemarin.

Saat ini, ELS telah diamankan aparat. Ia tengah mendekam di sel tahanan Mapolres Nganjuk.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan ELS ke penyidik, terakhir kali ia memerkosa korban di rumah temannya di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.

“(TKP) di rumah temannya (di Kertosono),” ungkap Supriyanto.

Supriyanto memastikan tersangka melakukan aksinya seorang diri.

“Pelaku satu (orang),” ujar dia.

Baca juga: Nekat Masuk Kamar dan Perkosa Remaja 14 Tahun, Pemuda di Nganjuk Ditangkap Warga

Adapun dalam kasus ini ELS terancam Pasal 81 Ayat 2 dan atau Pasal 82 Ayat 1 UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dengan UU No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

ELS juga melanggar UU No 17 Tahun 2016 atas perubahan kedua atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kantor Bupati Pohuwato Ludes Dibakar Pengunjuk Rasa

Kantor Bupati Pohuwato Ludes Dibakar Pengunjuk Rasa

Regional
PSI Solo Beberkan Alasan Bikin Video Bergabungnya Kaesang Pangarep dengan Nama Samaran 'Mawar'

PSI Solo Beberkan Alasan Bikin Video Bergabungnya Kaesang Pangarep dengan Nama Samaran "Mawar"

Regional
KKB Diduga Bakar Rumah Dinas DPRD dan Kios Warga di Pegunungan Bintang

KKB Diduga Bakar Rumah Dinas DPRD dan Kios Warga di Pegunungan Bintang

Regional
Peredaran Uang Palsu Rp 100 Juta di Bangka Dilakukan Lewat Aplikasi Online

Peredaran Uang Palsu Rp 100 Juta di Bangka Dilakukan Lewat Aplikasi Online

Regional
Pengajar Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Mahasiswi, UIN Salatiga Bentuk Tim Investigasi

Pengajar Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Mahasiswi, UIN Salatiga Bentuk Tim Investigasi

Regional
Daftar Kejahatan Anak Buah Egianus yang Ditangkap di Nabire, Terlibat Penyerangan yang Tewaskan 11 Warga Sipil

Daftar Kejahatan Anak Buah Egianus yang Ditangkap di Nabire, Terlibat Penyerangan yang Tewaskan 11 Warga Sipil

Regional
Eksekusi 892 Hektar Lahan Sawit di Lampung, 1.500 Polisi Diterjunkan

Eksekusi 892 Hektar Lahan Sawit di Lampung, 1.500 Polisi Diterjunkan

Regional
Dijanjikan Jadi Satpam DPRD, Dua Pria di OKU Tertipu Rp 26 Juta

Dijanjikan Jadi Satpam DPRD, Dua Pria di OKU Tertipu Rp 26 Juta

Regional
Patung Soekarno di Banyuasin 'Chubby' dan Gempal, Pemda Bilang Belum Selesai Dikerjakan

Patung Soekarno di Banyuasin "Chubby" dan Gempal, Pemda Bilang Belum Selesai Dikerjakan

Regional
Soal Kaesang Gabung ke PSI, Gibran Minta Jangan Menduga-duga: Belum Tentu Suara atau Siluetnya

Soal Kaesang Gabung ke PSI, Gibran Minta Jangan Menduga-duga: Belum Tentu Suara atau Siluetnya

Regional
Tinjau Pasar Merdeka Samarinda, Jokowi: Harga Beras Belum Turun karena Faktor El Nino di 7 Provinsi

Tinjau Pasar Merdeka Samarinda, Jokowi: Harga Beras Belum Turun karena Faktor El Nino di 7 Provinsi

Regional
Ragu Sosok 'Mawar' di Video PSI adalah Kaesang, Gibran: Suara Lebih ke Tenor, Bukan ke Bass

Ragu Sosok "Mawar" di Video PSI adalah Kaesang, Gibran: Suara Lebih ke Tenor, Bukan ke Bass

Regional
Polisi Tangkap Anak Buah Egianus Kogoya di Nabire

Polisi Tangkap Anak Buah Egianus Kogoya di Nabire

Regional
PSI Solo Klaim Kaesang Sudah Resmi Bergabung

PSI Solo Klaim Kaesang Sudah Resmi Bergabung

Regional
Pria di Sumbawa Dihajar Massa karena Ketahuan Mencuri Bawang Merah 

Pria di Sumbawa Dihajar Massa karena Ketahuan Mencuri Bawang Merah 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com