PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seorang tenaga honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan Mario Tri Atnarto muntah darah dan tak sadarkan diri pada Senin (12/4/2021).
Kerabat Mario, Tabri Syaifullah Munir mengatakan, saudaranya itu sering tidur sejak menerima vaksin Covid-19 dosis kedua pada Rabu (7/4/2021).
Mario, kata dia, tak melakukan aktivitas apa pun, termasuk tak masuk kantor.
Puncaknya, Mario tak sadarkan diri pada Senin (12/4/2021). Pria asal Dusun Tengah, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan itu langsung muntah darah pada pukul 15.00 WIB.
“Karena kondisinya drop dan muntah darah, langsung saya bawa ke Puskesmas Larangan Badung menggunakan mobil keluarga,” ujar Tabri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Tiba di puskesmas, kata dia, tenaga medis kesulitan menusukkan jarum suntik. Perawat menduga terjadi pembekuan darah terhadap pasien.
Baca juga: Tetap Ada Tradisi Megengan Menyambut Ramadhan di Posko Darurat Korban Gempa Malang
“Kata perawat Puskesmas ada pembekuan darah. Namun setelah dicoba beberapa kali, akhirnya jarum suntik bisa masuk,” imbuh Tabri.
Menurut Tabri, Mario tidak merasakan gejala apa pun saat vaksinasi dosis pertama. Pegawai honorer itu juga tak merasakan gejala apa pun selama 30 menit observasi setelah disuntik vaksin dosis kedua.
Namun setelah sampai di rumahnya, gejala kantuk berat mulai dirasakan Mario.
Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Pamekasan Sigit Priyono mengatakan, Dinas Kesehatan masih mendalami kejadian yang dialami Mario.
“Masih diselidiki oleh Dinkes Pamekasan. Yang jelas, jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac, bukan jenis lain,” terang Sigit saat dikonfirmasi, Selasa.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Larangan Badung Siti Mudrihatun menjelaskan, pasien masuk ke puskesmas dalam keadaan batuk disertai darah.