SERANG, KOMPAS.com - Unggahan mengenai harga tiket masuk ke pantai di kawasan Anyer, Banten, menjadi viral di media sosial.
Warga mengeluhkan mahalnya tarif masuk ke pantai yang sering dijadikan alternatif wisata keluarga itu.
Mereka menganggap harga tiket yang dipatok oleh pengelola pantai sebesar Rp 100.000 untuk kendaraan pribadi adalah hal yang tidak wajar dan terlalu mahal.
Kemudian, untuk kendaraan roda dua dikenakan tarif sebesar Rp 20.000 dan bus Rp 800.000.
Penyebab mahalnya harga tiket
Kepala Bidang Pemasaran dan Kemitraan Usaha Jasa Pariwisata pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Serang Bagja Saputra mengakui bahwa Pantai Anyer adalah kawasan umum yang terbuka bagi siapapun.
Namun, banyak kawasan Anyer yang sudah dikelola oleh pihak swasta.
Baca juga: Heboh Tiket Masuk Pantai Anyer Rp 100.000, Ini Kata Pemkab Serang
Menurut Bagja, permasalahan mahalnya tiket disebabkan karena sepanjang Pantai Anyer hingga Cinangka, Serang, saat ini sudah dikuasai oleh perorangan untuk kepentingan bisnis.
"Akses masuk ke Pantai Anyer itu kan sudah dikuasai oleh swasta, beda dengan di Bali, atau pantai lainnya mudah diakses menuju ke pantainya," ujar Bagja kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).
Bagja mengatakan, karena akses masuk sudah dikelola swasta, maka wisatawan dikenakan tarif untuk parkir dan lainnya.
"Pengelola sewa kepada pemilik lahan. Nah, untuk mengembalikan modal, mereka kenakan tiket masuk, menyewakan warung, mereka mengupayakan balik modal. Motifnya sudah bisnis," kata Bagja.
Baca juga: Ada Kampung Narkoba di Palembang, Begini Respons Wakil Wali Kota
Menurut Bagja, persoalan harga tiket mahal ini sudah terjadi sejak 5 tahun lalu.
Sejak saat itu, banyak wisatawan yang mengeluhkan harga tiket masuk yang mahal.
Menurut Bagja, Pemkab sudah meminta kepada pengelola pantai untuk bisa menurunkan harga atau menambah fasilitas.
Bagja berharap, pengelola pantai dan restoran di Anyer hingga Cinangka bisa bersama-sama memperbaiki citra Anyer di saat gairah pariwisata mulai bangkit.
Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.