Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat ke Dedi Mulyadi, Pelajar yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Sampaikan Keinginan Ini

Kompas.com - 13/04/2021, 16:19 WIB
Acep Nazmudin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Siti Nuraida (16) pelajar yang tinggal sebatang kara di gubuk reyot di Kabupaten Pandeglang, Banten, menarik perhatian publik karena pemberitaan terkait dirinya.

Sejumlah pihak bahu-membahu turun tangan memberi bantuan kepada Aida.

Salah satunya adalah anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Disemprot Seorang Ibu Saat Pembongkaran Tembok Beton yang Menutup Rumah Warga

Melalui anak buahnya, mantan Bupati Purwakarta tersebut memberi bantuan berupa uang dan sejumlah keperluan lain untuk Aida.

Bantuan itu diantar langsung ke rumah Aida beberapa waktu lalu.

Dedi juga mengunggah pertemuan dengan Aida di akun YouTube pribadinya Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (12/4/2021).

Dalam cuplikan pembicaraan antara Aida dan Dedi melalui sambungan telepon, Aida berulang kali mengucapkan terima kasih kepada Dedi.

Dalam obrolan sekitar 20 menit tersebut, Dedi menanyakan banyak hal terkait kondisi Aida, termasuk aktivitasnya sehari-hari.

Baca juga: Heboh Tiket Masuk Pantai Anyer Rp 100.000, Ini Kata Pemda Serang

Aida menjelaskan kondisinya kepada Dedi, mulai dari tinggal sendirian di gubuk reyot, hingga kerap mencari kayu bakar ke hutan untuk memasak.

Kepada Dedi, Aida juga menyampaikan keinginannya untuk menjadi polisi wanita (polwan) saat ditanya cita-cita ke depan.

"Ingin jadi polwan," kata Aida.

Dedi lantas menanggapi keinginan Aida tersebut.

Menurut Dedi, Aida pantas menjadi polwan, karena Aida pemberani dan biasa hidup mandiri sejak kecil.

"Bapak nitip ongkos, semangat terus, semangat sekolah, semangat jadi perempuan hebat. Jangan pernah menyerah, jadikan keprihatinan dan kekurangan jadi motivasi Neng jadi orang hebat, semangat terus," kata Dedi di akhir pembicaraan kepada Aida.

 

Wardi Kurniawan, guru sekolah Aida membenarkan bahwa Dedi Mulyadi memberi bantuan kepada Aida. Bantuan itu datang melalui utusannya.

"Betul kang, stafnya ada datang," kata Wardi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (13/4/201).

Wardi mengatakan, sejak pemberitaan terkait Aida ramai di media, bantuan terus berdatangan.

Rumah Aida juga kini tengah dibangun berkat bantuan dari Baznas Provinsi Banten dan juga donasi hasil penggalangan dana.

"Alhamdulillah sudah 50 persen terbangun," kata Wardi.

Menurut Wardi, pihaknya saat ini masih melakukan penggalangan dana untuk pembangunan rumah Aida, karena biayanya masih kurang.

Sebelumnya diberitakan, Aida yang merupakan pelajar di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami nasib pilu lantaran tinggal sendiri di rumah reyot.

Dia hidup seorang diri lantaran ibunya meninggal saat dirinya berusia 4 tahun.

Sementara sang ayah menikah lagi dan tinggal jauh di perantauan.

Kondisi rumahnya yang berada di Kampung Cimanggu, Kecamatan Cimanggu, cukup memprihatinkan.

Rumahnya lebih mirip seperti gubuk, dengan dinding dari bilik bambu.

Saat hujan, dinding dan atapnya yang lapuk dimakan usia sudah bocor di mana-mana.

Siti Nuraida mengatakan, kadang ada perasaan was-was, khawatir rumahnya roboh.

Saat ini saja kondisinya sudah miring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com