Wardi Kurniawan, guru sekolah Aida membenarkan bahwa Dedi Mulyadi memberi bantuan kepada Aida. Bantuan itu datang melalui utusannya.
"Betul kang, stafnya ada datang," kata Wardi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (13/4/201).
Wardi mengatakan, sejak pemberitaan terkait Aida ramai di media, bantuan terus berdatangan.
Rumah Aida juga kini tengah dibangun berkat bantuan dari Baznas Provinsi Banten dan juga donasi hasil penggalangan dana.
"Alhamdulillah sudah 50 persen terbangun," kata Wardi.
Menurut Wardi, pihaknya saat ini masih melakukan penggalangan dana untuk pembangunan rumah Aida, karena biayanya masih kurang.
Sebelumnya diberitakan, Aida yang merupakan pelajar di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami nasib pilu lantaran tinggal sendiri di rumah reyot.
Dia hidup seorang diri lantaran ibunya meninggal saat dirinya berusia 4 tahun.
Sementara sang ayah menikah lagi dan tinggal jauh di perantauan.
Kondisi rumahnya yang berada di Kampung Cimanggu, Kecamatan Cimanggu, cukup memprihatinkan.
Rumahnya lebih mirip seperti gubuk, dengan dinding dari bilik bambu.
Saat hujan, dinding dan atapnya yang lapuk dimakan usia sudah bocor di mana-mana.
Siti Nuraida mengatakan, kadang ada perasaan was-was, khawatir rumahnya roboh.
Saat ini saja kondisinya sudah miring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.