Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Bertani Singkong, Eks Wakil Bupati Bandung Barat: Usia 60 Tahun ke Atas, Saya Ingin Sukses di Pertanian

Kompas.com - 13/04/2021, 10:52 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Dua tahun lebih tak terdengar kabarnya, mantan Wakil Bupati Bandung Barat dan Plt Bupati Bandung Barat 2013-2018 Yayat T Soemitra kini muncul kembali.

Tak lagi berpolitik, kini Yayat tengah menjalani bisnis pertanian.

Dia memanfaatkan lahan untuk menanam singkong, pisang, sayuran hingga buah-buahan.

Di usia 60 tahun, dia justru bersemangat memulai bisnis baru.

Dia yakin bisnis pertaniannya bakal sukses.

"Informasi dari WHO mengatakan, orang sukses di dunia itu sebagian besar usianya 60 tahun ke atas. Tadinya saya kira usia 60 tahun itu masa pensiun. Makanya saya jadi semangat lagi. Saya ingin sukses di pertanian di usia 60 tahun ke atas," kata Yayat kepada Kompas.com di Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Tak Lagi Menjabat, Eks Wakil Bupati Bandung Barat Pilih Terjun Bisnis Pertanian

Sempat benahi bisnis lama, akhirnya fokus bisnis pertanian

Ilustrasi menanam sayuran di lahan sempit.SHUTTERSTOCK/BANNAFARSAI_STOCK Ilustrasi menanam sayuran di lahan sempit.
Yayat menceritakan, sempat kembali ke ibu kota setelah masa jabatannya habis.

Di Jakarta, Yayat membenahi bisnis-bisnisnya yang terbengkalai selama ditinggal 5 tahun mengabdi sebagai kepala daerah.

Dua tahun membenahi bisnis, dia dalam tiga bulan terakhir fokus untuk bertani.

"Alhamdulillah urusan-urusan saya di Jakarta selesai dan bisnis-bisnis yang dulu saya tinggalkan sudah tertata kembali. Jadi sekarang saya ada waktu luang. Makanya saya ingin coba bertani," kata Yayat.

Baca juga: Curhat Erni, Suaminya Meninggal Saat Bertugas sebagai Polisi, Kini Memulung Barang Bekas untuk Hidupi 7 Anak

 

Ilustrasi lahan pertanian.DOK. Humas Kementerian Pertanian Ilustrasi lahan pertanian.
Pakai sistem tumpang sari

Yayat mengaku akan menerapkan sistem tumpang sari menggunakan mulsa pada lahan pertaniannya yang seluas 11 hektare.

Menurutnya, mulsa menjadi kunci agar hasil pertanian bisa produktif.

Dia memperkirakan pendapatannya bisa menjadi 3-4 kali lipat dibandingkan dengan pertanian konvensional jika menggunakan sistem mulsa.

Apalagi dia memilih tanah di Cikalong Wetan yang sebur.

"Saya melihat di Cikalongwetan ini tanahnya subur dan masih banyak lahan kosong. Asalkan ada ketersediaan air maka berbagai sayuran seperti yang ada di Lembang bisa tumbuh di sini," ungkap Yayat.

Baca juga: Fakta-fakta Kampung Narkoba yang Sulit Tersentuh Aparat, Punya Pasukan Bayaran Rp 200.000 Sehari, Butuh Sepekan Tembus Benteng Pertahanan

Pertanian terus meningkat

Alasan lain dirinya memilih pertanian ialah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).

Inti bisnis Kabupaten Bandung Barat adalah agro bisnis dan agro wisata.

Yayat yakin sektor pertanian di Kabupaten Bandung Barat bisa berkembang, ketahanan pangan daerah dan nasional bisa terjaga.

Selama pandemi Covid-19, bahkan sektor pertanian terus menunjukan tren yang cenderung meningkat.

"Tinggal bagaimana kita mengemas hasil pertanian sehingga punya nilai ekonomis lebih, karena saya yakin market yang menerima sudah menunggu," imbuhnya.

Baca juga: Derita Orangtua Bayi yang Alami Kelainan Langka Organ Perut Keluar: Kami Tak Ada Uang Lagi

IlustrasiTim Ceritalah Ilustrasi

Bersinergi dengan masyarakat

Dalam pelaksanaannya, Yayat juga akan bekerja sama dengan masyarakat sekitar dalam hal pemanfaatan lahan.

"Nantinya mereka (pemilik lahan) bisa mendapatkan penghasilan dua kali lipat dari biasanya," kata Yayat.

Kepala Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalongwetan, Wowo Syswono mengatakan masih banyak lahan kosong di wilayahnya yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian.

Sementara 90 persen warganya adalah petani sehingga bisa diberdayakan.

"Di sini kan buruh tani masih murah dan memang banyak yang bertani. Biasanya hasil panen dijual ke Cibitung Jakarta dan Caringin, Bandung," sebutnya.

Salah seorang petani, Adi, merasa terbantu dengan adanya investor yang mengembangkan pertanian di Cikalongwetan.

Sebab kebanyakan warga terkendala dengan modal dan pemasaran dalam mengembangkan sektor pertanian.

"Ya, kalau ada investor ngajak kerja sama bagus buat petani. Kami bisa bertani dan mendapatkan keuntungan lebih banyak," ucap Adi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com