Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB Bakar 12 Ruang Sekolah di Beoga, Kerugian Capai Rp 7,2 Miliar

Kompas.com - 13/04/2021, 09:50 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker melakukan aksi brutal di Kampung Julugoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, sejak Kamis (8/4/2021).

Mereka sudah dua kali melakukan pembakaran fasilitas sekolah dengan total ruangan yang dibakar mencapai 12 unit.

Pembakaran pertama dilakukan pada Kamis (8/4/2021) sore, saat itu mereka membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.

Lalu, pada Minggu (11/4/2021) malam, sembilan ruang di SMPN 1 Beoga ikut dibakar.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait menuturkan, dari sisi ekonomi, pembakaran 12 ruang sekolah tersebut telah menyebabkan kerugian dalam jumlah besar.

Baca juga: KKB Bakar Helikopter, Kapolda: Mereka Ingin Ganggu Aktivitas Penerbangan

"Untuk membangun satu ruang belajar mengajar di pegunungan itu membutuhkan biaya Rp 600 juta, itu ruangannya dibuat dari kayu, kalau 12 ruang yang dibakar berarti kerugiannya sudah Rp 7,2 miliar," ujar Christian, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (13/4/2021).

Sohilait mengaku bingung mengapa KKB melakukan aksi pembakaran tersebut.

Menurut dia, aksi tersebut bisa berakibat fatal karena anak-anak di Beoga, yang merupakan kawasan pedalaman, tidak dapat mengenyam pendidikan dengan baik.

"Di gunung yang jadi masalah utama bukan biaya, tetapi tingkat kesulitan untuk memobilisasi bahan bangunan jauh lebih sulit karena semuanya harus diangkut menggunakan pesawat terbang," kata dia.

Oleh karena itu, ia berharap aparat keamanan bisa segera menindak para pelaku pembunuhan dua orang guru dan juga pembakaran fasilitas sekolah di Beoga.

Hal senada dinyatakan oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang menganggap apa yang dilakukan KKB di Beoga telah mengancam masa depan anak-anak Papua.

 

"Bukan hanya di Beoga, kalau mereka melakukannya di daerah lain di Papua ini bisa membuat masa depan penerus kita suram, tetapi saya harap itu tidak terjadi," kata Fakhiri saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin.

Pada Kamis (8/4/2021) sekitar 09.30, KKB melakukan aksi penembakan di sebuah kios di Kampung Julugoma.

Akibatnya, Oktovianus Rayo, guru SD Impres Beoga, tewas karena ditembak.

Tidak hanya di situ, pada sore harinya KKB membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.

Kemudian, pada Jumat (9/4/2021) sore, kelompok tersebut melakukan penembakan kepada Yonatan Randen, guru SMPN 1 Beoga, di bagian dada.

Baca juga: Beri Uang Tebusan ke KKB, Bupati Puncak: Negara Tidak Pernah Kalah, demi Kemanusiaan

Korban yang sempat dibawa masyarakat ke Puskesmas Beoga akhirnya meninggal dunia.

Proses evakuasi jenazah baru bisa dilakukan hari ini karena KKB masih berada di Lapangan Terbang Beoga.

Kedua jenazah baru dapat dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021) setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.

Lalu, pada Minggu (11/4/2021) malam, KKB kembali berulah dengan membakar sembilan ruang SMPN 1 Beoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Open House' di Rumah Baru, Ganjar Sediakan Mainan untuk Anak-anak yang Datang

"Open House" di Rumah Baru, Ganjar Sediakan Mainan untuk Anak-anak yang Datang

Regional
82 Napi di Salatiga Dapat Remisi, 3 Orang Langsung Bebas

82 Napi di Salatiga Dapat Remisi, 3 Orang Langsung Bebas

Regional
Hendak Bersihkan Sebuah Rumah Kosong di NTT, Warga Temukan 2 Granat dan Amunisi

Hendak Bersihkan Sebuah Rumah Kosong di NTT, Warga Temukan 2 Granat dan Amunisi

Regional
Momen Gibran Shalat Id di Balai Kota Solo

Momen Gibran Shalat Id di Balai Kota Solo

Regional
Pembunuhan di Jayapura, Menantu Tewas Ditikam Mertua Gunakan Pisau Badik

Pembunuhan di Jayapura, Menantu Tewas Ditikam Mertua Gunakan Pisau Badik

Regional
Cerita Dua Siswa di Lembata NTT, Olah Biji Asam Jadi Kue Kering

Cerita Dua Siswa di Lembata NTT, Olah Biji Asam Jadi Kue Kering

Regional
Jemaah Shalat Idul Fitri di Palembang Mengular hingga Jembatan Ampera

Jemaah Shalat Idul Fitri di Palembang Mengular hingga Jembatan Ampera

Regional
Sambut Idulfitri, Ribuan Warga Medan Saksikan Pawai Kendaraan Takbiran

Sambut Idulfitri, Ribuan Warga Medan Saksikan Pawai Kendaraan Takbiran

Regional
Kisah Pilu Eusebius, Bocah yang Bercita-cita Jadi Prajurit TNI Menderita Tumor Ganas, Tak Punya Biaya Berobat

Kisah Pilu Eusebius, Bocah yang Bercita-cita Jadi Prajurit TNI Menderita Tumor Ganas, Tak Punya Biaya Berobat

Regional
Halaman Gereja Maranatha Pangkalpinang Jadi Lokasi Parkir Saat Jemaah Shalat Id Masjid Kubah Timah Membeludak

Halaman Gereja Maranatha Pangkalpinang Jadi Lokasi Parkir Saat Jemaah Shalat Id Masjid Kubah Timah Membeludak

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 10 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 10 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Puluhan Remaja di Cianjur Pesta Miras di Malam Takbiran

Puluhan Remaja di Cianjur Pesta Miras di Malam Takbiran

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 10 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 10 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Calo Tiket di Pelabuhan Jangkar Situbondo Diamankan, Polisi: Mereka yang Menyebabkan Banyak Pemudik Telantar

Calo Tiket di Pelabuhan Jangkar Situbondo Diamankan, Polisi: Mereka yang Menyebabkan Banyak Pemudik Telantar

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 10 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 10 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com