Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Menjabat, Eks Wakil Bupati Bandung Barat Pilih Terjun Bisnis Pertanian

Kompas.com - 13/04/2021, 08:29 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah berakhir masa jabatannya sebagai Wakil Bupati Bandung Barat dan Pelaksana Tugas Bupati Bandung Barat Periode 2013-2018, Yayat T Soemitra memutuskan kembali ke Jakarta untuk membenahi bisnis-bisnisnya yang terbengkalai selama 5 tahun.

Setelah tidak terdengar kabarnya selama 2 tahun lebih, Yayat kembali muncul di Bandung Barat. Namun, kali ini bukan untuk berpolitik. Pria yang sempat menjabat sebagai Plt Bupati Bandung Barat selama 3 bulan ini memutuskan untuk berbisnis pertanian membuka lahan pertanian di daerah Tenjolaut, Kabupaten Bandung Barat.

"Alhamdulillah urusan-urusan saya di Jakarta selesai dan bisnis-bisnis yang dulu saya tinggalkan sudah tertata kembali. Jadi sekarang saya ada waktu luang. Makanya saya ingin coba bertani," kata Yayat kepada Kompas.com di Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (12/4/2021).

Yayat mengaku ingin sukses sebagai petani di usianya yang sudah sudah tidak muda lagi.

"Informasi dari WHO mengatakan, orang sukses di dunia itu sebagian besar usianya 60 tahun ke atas. Tadinya saya kira usia 60 tahun itu masa pensiun. Makanya saya jadi semangat lagi. Saya ingin sukses di pertanian di usia 60 tahun ke atas," bebernya.

Baca juga: Bupati Bandung Barat Terseret Korupsi Dana Covid, Ridwan Kamil: Melukai Hati Kami

Yayat menjelaskan alasannya memilih daerah Cikalong Wetan untuk menjalankan bisnis pertanian.

Menurut dia, Cikalongwetan memiliki banyak lahan kosong dan subur yang bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas pertanian yang bisa menghasilkan.

"Saya melihat di Cikalongwetan ini tanahnya subur dan masih banyak lahan kosong. Asalkan ada ketersediaan air maka berbagai sayuran seperti yang ada di Lembang bisa tumbuh di sini," ungkap Yayat.

Yayat mengaku akan menerapkan konsep pertanian tumpang sari dengan menggunakan mulsa.

Menurut dia, mulsa menjadi salah satu kunci agar petani bisa terus panen rutin setiap pekan dan setiap bulan.

Jika sistem tersebut berjalan, maka petani bisa mendapatkan penghasilan kotor 3 sampai 4 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan pertanian konvensional.

Yayat mengaku akan memanfaatkan total lahan seluas 11 hektare yang akan ditanami berbagai komoditi pertanian seperti pisang, sayuran, singkong, dan buah-buahan.

Agar berkesinambungan, Yayat akan menjalin kerja sama kemitraan dengan masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan sehingga bisa lebih luas lagi.

"Nantinya mereka (pemilik lahan) bisa mendapatkan penghasilan dua kali lipat dari biasanya," kata Yayat.

Agro bisnis dan agro wisata

Lebih lanjut dikatakannya, mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), inti bisnis Kabupaten Bandung Barat adalah agro bisnis dan agro wisata. Yayat optimistis apabila sektor pertanian di Kabupaten Bandung Barat bisa berkembang, ketahanan pangan daerah dan nasional bisa terjaga.

Selain itu, di masa pandemi, lanjut Yayat, Covid-19, ekspor dari sektor pertanian menunjukan tren yang stabil dan cenderung meningkat.

"Tinggal bagaimana kita mengemas hasil pertanian sehingga punya nilai ekonomis lebih, karena saya yakin market yang menerima sudah menunggu," imbuhnya.

Baca juga: Bupati Bandung Barat Aa Umbara Jadi Tersangka Korupsi, Ridwan Kamil Beri Peringatan

Kepala Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalongwetan, Wowo Syswono menyebutkan, banyak lahan kosong di wilayahnya yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Sekitar 90 persen warganya pun adalah petani sehingga bisa diberdayakan.

"Di sini kan buruh tani masih murah dan memang banyak yang bertani. Biasanya hasil panen dijual ke Cibitung Jakarta dan Caringin, Bandung," sebutnya.

Salah seorang petani, Adi mengaku, terbantu ketika ada investor yang mengembangkan sektor pertanian di Cikalongwetan. Ini karena kebanyakan warga masih terkendala dengan modal dan pemasaran dalam mengembangkan sektor pertanian.

"Ya, kalau ada investor ngajak kerja sama bagus buat petani. Kami bisa bertani dan mendapatkan keuntungan lebih banyak," ucap pria yang sedang mengembangkan komoditas pertanian pisang tanduk ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com