Dia mengaku, biaya pergi ke Pekanbaru untuk membawa putranya ke rumah sakit saja dirinya terpaksa menjual emas dan berutang.
"Saya jual emas istri dan pinjam uang adik untuk berangkat ke Pekabnaru," kata Izuldi pilu.
Kondisi bayinya sempat menurun ketika memasuki minggu kedua perawatan di rumah sakit. Bahkan, sang bayi memperlukan alat bantu.
Selama berada di Pekanbaru, Izuldi menghabiskan uang Rp 5 juta.
Lantaran tak kuat lagi dan tak memiliki biaya, dia memutuskan membawa pulang anaknya.
Izuldi bahkan nyaris membawa bayinya pulang menggunakan sepeda motor karena tidak lagi memiliki uang untuk biaya transportasi.
"Kami mau pakai sepeda motor pulang, karena, tak ada lagi uang bayar ongkos mobil. Tapi, akhirnya kami dijemput pakai mobil saudara di kampung," kata Izuldi.
Baca juga: Gibran: Tak Ada Buka Bersama, Tidak Ada Sahur On The Road
Namun, selama itu, putranya tersebut belum bisa dioperasi.
"Belum ada tindakan operasi. Karena kata dokter rumah sakit harus nunggu organ yang keluar itu mengecil dulu," katanya.
Izuldi menambahkan, paling tidak butuh waktu delapan bulan untuk melakukan operasi.
"Kalau sudah masuk lagi organ yang kaluar, baru dijahit. Tapi harus nunggu sampai usia sekitar delapan bulan," kata dia.
Baca juga: Detik-detik Bripka M Bergulat dengan Penjahat hingga Hanyut di Sungai, Sempat Lambaikan Tangan