Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Anak yang Laporkan Ibu Kandungnya ke Polisi karena Warisan

Kompas.com - 13/04/2021, 06:29 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Ia memperlihatkan beberapa bukti seperti surat medis dari rumah sakit hingga foto dan bukti bahwa dia yang selama ini mengurusi pemakaman ayahnya.

"Ketika ibu saya bilang kalau saya tidak merawat bapak saya yang sakit sampai bapak saya meninggal, saya yang ngobatin, ini buktinya semua saya ada. Ketika itu di Singapura (dirawat) dan dari pertama kali ketika masuk di Singapura, saya Juga yang merawat," tegasnya.

Jimmy juga membantah pernyataan yang menyebut dirinya dideportasi saat menjalani study di Australia akibat masalah hukum.

Kemudian, ia membantah terkait teror kepada ibu hingga permintaan uang dengan jumlah miliaran.

"Terakhir, mengenai saya meneror Mama atau kasar dalam penyampaian WA. Sama sekali tidak pernah saya mengucap kasar atau WA. Kata-kata seperti ini, ada buktinya," jelasnya sembari menunjukan isi percakapan via WA kepada ibunya namun tak dibalas.

"Terakhir saya kirim happy easter ke ibu, adik-adik, dan kakak tidak direspons," lanjutnya.

Sebelumnya, jalan mediasi tidak membuahkan hasil karena Meliana tidak bisa hadir.

Jimmy berharap dirinya bisa segera bertemu dengan ibunya untuk menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.

"Saya ingin bertemu, bicara dari hati ke hati. Sudah sekitar setahun tidak bertemu," ungkapnya.

Terpisah, Kuasa hukum Meliana, Deddy Gunawan menegaskan, pihaknya meminta Jimmy menghentikan perkara itu.

Pihak Meliana belum bersedia menanggapi banyak soal pernyataan Jimmy.

"Kami tidak ingin menanggapi statement saudara Jimmy tentang 'hanya mengadukan kakaknya'. Kami hanya berharap dan berdoa, semoga Jimmy sadar. Dan jika dia (Jimmy) benar-benar menyayangi ibunya, maka sudah sepatutnya Jimmy mengakhiri permasalahan ini, apalagi tidak ada kerugian materi dalam perkara ini," ucapnya.

Menurutnya, segala manuver Jimmy dalam perkara ini hanya akan menambah luka batin ibu kandungnya serta ketiga saudaranya.

"Dalam mediasi pertama di hadapan Bapak Kapolrestabes, Jimmy menyatakan ingin kembali ke keluarga besar (ibu dan kakak adiknya). Kami berharap , Jimmy ingat akan harapannya dalam mediasi pertama," imbuhnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Indra Mardiana mengatakan, kasus masih dalam bentuk aduan dan penyelidikan sehingga masih dilakukan pendalaman.

"Masih kita dalami," kata Indra kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com