Pembentukan sepuluh TPS3R di wilayah Karawang juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar.
Novrizal juga mengapresiasi dan mendukung kerja sama multi pihak yang dinilai sebagai awal baik untuk memberikan manfaat sosial ekonomi yang berkelanjutan di Karawang.
Head of Sustainability Nestle Indonesia Prawitya Soemadijo menyebut, polusi plastik dan pengelolaan sampah telah menjadi tantangan dunia, termasuk di Indonesia.
Nestle, menurut dia, percaya kerja sama para pemangku kepentingan dibutuhkan untuk menyelesaikan tantangan ini.
Hal ini sejalan dengan komitmen Nestle untuk menjadikan 100 persen kemasan produknya dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025.
"Dengan fokus mencegah sampah plastik serta ambisi kami untuk menghentikan kebocoran plastik ke lingkungan hidup sebagai bagian dari upaya Nestle mendukung terciptanya masa depan bebas sampah. Kami merasa bangga dapat menjadi bagian dari solusi untuk mendukung ambisi pemerintah mengurangi sampah di Indonesia," kata dia.
TPS3R bakal dibangun di 10 tempat di Karawang.
Program itu merupakan kerja sama antara KSM Sahabat Lingkungan, Pemkab Karawang, dan PT Nestle Indonesia.
TPS3R memungkinkan melayani hingga 3.000 rumah tangga di Kabupaten Karawang.
Kapasitasnya mencapai 5 ton per hari.
Fasilitas dan komunitas TPS3R yang didirikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini diklaim turut membantu mengurangi pengiriman sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan kebocoran sampah ke laut.
Selain itu juga membuka 50 lapangan kerja untuk penduduk setempat.
TPS3R Baraya Runtah berdiri di lahan seluas 3.245 meter persegi yang dialokasikan oleh Perumnas Karawang.
Mereka mengelola pengumpulan, pemilahan sampah serta melakukan proses daur ulang dengan kapasitas hingga 3 ton per hari.
TPS3R ini juga mendukung 2.200 rumah tangga dan usaha daerah di wilayah desa Sukaluyu.
Saat ini mereka telah menciptakan 16 lapangan kerja bagi penduduk setempat.
Fasilitas ini juga dilengkapi dengan sistem pemilahan dan proses sampah, perlengkapan penanganan residu, dan fasilitas pendukung lainnya.
Sampah anorganik akan dikirim ke industri daur ulang dan sampah organik akan diolah menjadi kompos dan budidaya larva hitam.
Ketua KSM Sahabat Lingkungan Hendro Wibowo menyebut, sampah yang paling banyak diolah TPS3R Baraya Runtah adalah botol plastik dan kemasan plastik.
Dua jenis sampah ini dinilai harus menjadi perhatian banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
"Selain botol plastik, sampah sachet yang tiga layer itu paling banyak," kata Hendro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.