PONTIANAK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Antam Novambar menyebut, potensi perikanan di Laut Natuna, Kepulauan Riau, disebut mencapai Rp 120 triliun per tahun.
Kemudian, sebanyak Rp 30 triliun di antaranya mengalami pencurian oleh nelayan asing.
"Kalau diestimasikan, kerugian negara yang timbul di sektor perikanan pada tahun 2020-2021 mencapai Rp 30 triliun dari potensi perikanan di Laut Natuna Rp 120 triliun per tahun," kata Antam kepada wartawan, saat melakukan inspeksi terhadap lima kapal illegal fishing berbendera Vietnam, di Stasiun PSDKP Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (12/4/2021).
Baca juga: Curi Cumi di Laut Natuna Utara, 5 Kapal Nelayan Vietnam Ditangkap KKP
Menurut Antam, laut Indonesia kerap menjadi sasaran pencurian oleh nelayan asing karena potensinya yang sangat besar.
Selain itu, para nelayan asing, karena memiliki teknologi canggih, sehingga berani berburu ikan di laut lepas, dengan kapal yang relatif kecil.
"Nelayan asing punya kemampuan yang lebih dalam menangkap ikan. Peralatannya canggih. Mereka lebih berani. Dengan kapal hanya bermuatan 28 sampai 30 ton, mereka berani ke lautan lepas," ucap Antam.
Diberitakan, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap 5 kapal ikan asing Ilegal berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.
Baca juga: TNI AU Selidiki Masuknya Pesawat Tempur Asing F-18 Hornet di Perairan Natuna
Sedikit berbeda dalam modus operandinya, para pencuri ikan ini mengincar cumi sebagai komoditas sasaran.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Antam Novambar menyebutkan, penangkapan terhadap 5 kapal tersebut dilakukan pada Kamis (8/4/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.