Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Corona bagi Petani Jahe, Awalnya Membawa Berkah, Kini Bikin Gundah

Kompas.com - 12/04/2021, 15:38 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Mengapa pemerintah harus impor jahe?

Menurutnya, jahe bukan komoditas pangan prioritas sehingga belum ada aturan yang melarang masuknya jahe impor.

Namun pemerintah beralasan masuknya jahe impor untuk menetralkan harga jahe di pasaran, rasanya terlalu mengada-ada.

Harusnya pemerintah mengambil kebijakan dengan perspektif melindungi petani, boleh impor kalau kebutuhannya memang tidak cukup, bukan untuk menekan harga.

"Kebutuhan jahe kita cukup, kenapa harus impor, gak habis pikir juga kita. Apa aja ku rasa, pemerintah gak bisa lihat petani senang. Kalau menurut konsumen atau industi harga terlalu tinggi, kan bisa diatur. masak harus sikit-sikit impor," katanya lagi.

Beruntungnya Nando, dia tidak terlilit utang, sementara petani lain kebingungan membayar cicilan yang tak peduli situasi sedang terjepit.

Nando menggunakan modal sendiri, namun harga anjlok membuatnya mengurangi proses pemupukan yang maksimalnya lima kali dalam satu kali tanam menjadi tiga atau empat kali.   

"Pemupukan kita hemat, kalau gak hancur nanti, kalo modal yang kita tekan, produksi akan menurun. Sekarang kita mikirnya, modal balik, bisa diputar lagi untuk nanam," ujarnya.

Banyak petani lain yang meminjam uang untuk modal menanam, pikirannya akan gampang mengembalikan utang jika harga tidak terganggu.

Ternyata perkiraan itu jauh melesat, terbalik semuanya. Nando bilang, jahe berharga karena Corona, bukan berarti petani mengambil kesempatan ini, tapi seharusnya kesempatan ini digunakan untuk menyejahterakan petani. 

"Terbuktilah, banyak di sini yang berubah hidupnya dari jahe, yang tadinya naik kereta (sepeda motor), sekarang jangankan satu, dua pun mobilnya. Tapi, kalau kondisinya terus begini, ya tak akan begitu lagilah," katanya tertawa. 

Pelaku usaha olahan jahe malah untung

Salah satu pasar modern di Kota Medan, jahe putih dihargai Rp 26.000 per kilogram. Bagi pelaku usaha produk olahan jahe, anjloknya harga menjadi keuntungan sebab modal jadi murah.

Etty dan Ari Lubis membenarkan ini, namun keduanya memilih berpihak kepada petani, tidak mengambil kesempatan penumpuk bahan baku.

"Kalau harga turun, artinya produksi bisa lebih murah, tapi kan tidak fair... Petani juga harus untunglah," kata pria yang menjual bubuk jahe siap seduh seharga Rp 35.000 untuk 250 gram ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com