MEDAN, KOMPAS.com - Sejak sebulan lalu, harga jahe terjun bebas, para petani menjerit. Sebagian menumpahkannya ke dinding media sosial, dibaca banyak orang namun solusi belum terjawab sampai sekarang.
Nando Purba (40), salah seorang petani yang berhasil diwawancarai Kompas.com lewat sambungan telepon mencurahkan isi hatinya mewakili para petani jahe (Zingiber officinale).
Dia bilang, harga tanaman rimpang ini anjlok parah, apalagi jahe merah. Awal Covid-19 merebak menjadi masa jaya jahe merah sebab diyakini dapat menangkal virus.
Harganya langsung melambung tinggi karena dicari dan diburu, meninggalkan rekannya si jahe putih. Banyak petani kaya mendadak karena untungnya berkali-kali lipat dari modal.
Baca juga: Ingin Penghasilan Rp 3 Miliar Tak Sampai 2 Tahun? Tanamlah Porang, Ini Caranya
Sekarang, harga jahe merah di tingkat petani sekitar Rp 4.000 - 5.000 per kilogram. Sementara jahe putih, bisa dipanen muda dan tua. Kalau yang tua harganya Rp 10.000 - 12.000.
Tidak ada istilah panen raya di petani jahe karena mereka menanamnya tidak musiman. Murahnya harga jual membuat petani berada di dua pilihan, bertahan atau mengalah.
"Banyak yang menahan dulu, banyak juga yang udah gak sanggup menahan lagi, jual murahlah. Kalau aku, sampai sekarang masih ku tahan, kebetulan umurnya belum terlalu tua, masih bisa untuk beberapa bulan lagi ditahan," kata Nando, Minggu (11/4/2021).
Mantan jurnalis yang sejak 2011-an lalu banting stir menjadi petani, memiliki ladang jahe seluas 1,5 hektar di Desa Dolokhuluan, Kecamatan Dolokmasagal, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Ditanya soal jahe impor, apakah benar menjadi biang semakin terpuruknya harga jahe lokal, dia bilang, awal-awal impor tidak karena harga jahe lokal masih tinggi.
"Waktu pertama kali jahe impor masuk, harga jahe lokal masih di atas Rp 20.000-an, kita belum terasa dan santai aja.. Apalagi kata toke-toke, kualitas jahe kita lebih bagus. Ternyata cerita pasar berbeda, kalau sudah dibanjiri begini, kita yang kalah..." ucapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.