Tradisi ini terus mengalami perubahan dari masa perjuangan sampai wisata religi. Sekarang tradisi ini menjadi daya tarik wisatawan mancanegara seperti Malaysia dan Singapura.
Kehadiran alat musik tradisional seperti kompangan dan beduk, membuat tradisi arakan sahur ini, sangat menggugah semangat orang dalam menjalani ibadah puasa, ditambah lantunan ayat suci Alquran dan solawat kepada nabi Muhammad SAW.
"Tradisi ini diperkirakan sudah diwariskan secara turun temurun, lebih dari 5-7 keturunan. Memang sudah menjadi bagian dari masyarakat," kata Eri Argawan menjelaskan.
Pelaksanaan arakan sahur, sambung Argawan biasanya dimulai sejak pukul 03.00 WIB, namun pada saat diselenggarakan festival arakan sahur, sudah dimulai sejak pukul 12.00 WIB, yang mengelilingi seluruh jalanan kota membawa obor sebagai penerangan.
Dengan adanya format festival arakan sahur, kegiatan ini pun diramaikan dengan pawai mobil hias yang dilengkapi dengan miniatur masjid, Al Quran raksasa dan ukiran kaligrafi dengan lampu bewarna warni.
"Dulu memang hanya tradisi, tetapi beberapa tahun belakangan telah dibuat festival atau perlombaan sekali dalam seminggu. Pemenangnya akan diumumkan, saat malam takbiran," sebut Argawan menjelaskan.
Dua tahun tradisi arakan tahun telah ditanggalkan karena pandemi. Masyarakat Tanjab Barat, merasa kehilangan dan rindu dengan tradisi arakan sahur.
Iwin, warga Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat merasa kehilangan dan tidak bersemangat menjalani puasa. Menurut dia, ada masanya saat berpuasa, seperti seminggu awal puasa mengalami penurunan semangat untuk puasa.
"Dengan adanya tradisi arakan sahur, maka semangat itu bangkit lagi. Lantunan puji-pujian kepada nabi, menjadi energi, untuk terus melanjutkan puasa," kata Iwin.
Pria dua anak yang sudah mengikuti tradisi arakan sahur sejak SMP ini, memang menyayangkan pemerintah meniadakan tradisi masyarakat dalam bulan Ramadan ini.
"Memang jadi dak semangat puasa. Seperti ada yang kurang dan hilang. Kalau ini ditiadakan terus, takutnya anak-anak tidak mengenal lagi tradisi arakan sahur. Seharusnya pemerintah melaksanakan arakan sahur dengan protokol kesehatan," tegas Iwin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.