Adalah Jakfar Shodiq selaku pemimpin dan ulama Kudus yang kala itu mengumumkan datangnya awal Ramadhan.
Ia akan mengumumkannya di masjid dan Menara Kudu dengan tanda suara tabuhan beduk.
Nah, bunyi beduk yang menggema"dang dang dang" itulah yang kemudian akrab disebut dandangan.
Baca juga: Warga Kudus Sambut Ramadhan dengan Tradisi Dandangan
Warga Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) biasanya menggelar tradisi malamang atau membuat penganan lemang sebagai kebiasaan menyambut bulan Ramadhan.
Malamang dilakukan sepekan hingga sehari menjelang masuknya hari-hari besar atau bulan suci Ramadhan.
"Kami sudah memulai membuat lemang pada hari ini, sengaja lebih cepat agar habis dimakan dan tidak terbuang," kata Meli.
Ia menyebutkan lemang yang dimasak hari ini ada beberapa rasa.
"Lemang yang dibuat ada tiga rasa, yaitu rasa pisang, ketan, dan lemang galamai yang terbuat dari tepung beras," ujarnya.
Baca juga: Unik, Tradisi Malamang untuk Sambut Ramadhan
Tradisi tersebut adalah pembacaan doa untuk orang tua atau pun sanak saudara serta leluhur yang sudah meninggal.
Doa akan dibacakan bersama-sama menjelang datangnya bulan Ramadhan maupun sepuluh hari terakhir pada malam ganjil puasa Ramadhan.
Warga yang ingin arwah leluhurnya didoakan secara berjamaah biasanya memberikan sedekah uang untuk tiap satu nama arwah. Uang yang terkumpul digunakan untuk menyantuni anak yatim piatu.
Baca juga: Arwah Jamak, Tradisi Warga Demak sejak Masa Sunan Kalijaga
Tak jarang turut diundang pula tetangga, anak yatim, dan fakir miskin untuk bersama-sama menikmati hidangan. Tradisi unik ini bernama meugang.
Tokoh masyarakat Aceh, Ali Hasjmy mengatakan, tradisi ini dimulia sejak Kerajaan Aceh Darussalam.
Ia mengatakan di hari jelang Ramadhan, raja memerintahkan kepada Balai Fakir, badan yang menangani fakir miskin dan duafa, untuk membagikan daging, pakaian, dan beras kepada masyarakat tersebut.
Sementara itu Iskandar dalam Perayaan Mameugang dalam Perspektif Hukum Islam, menyampaikan bahwa perayaan meugang dilaksanakan oleh Sultan Iskandar Muda sebagai wujud syukur raja serta untuk menyambut Ramadhan.
Kala itu, raja memerintahkan untuk memotong lembu atau kerbau. Daging-dagingnya kemudian dibagikan kepada rakyat.
Baca juga: Mengenal Meugang, Tradisi Unik Jelang Ramadhan, Eratkan Kebersamaan Melalui Daging Sapi
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Desy Kristi Yanti, Rosyid A Azhar, Ari Widodo, Puthut Dwi Putranto Nugroho, Slamet Priyatin | Editor : Anggara Wikan PrasetyaWahyu Adityo Prodjo, Reni Susanti, Aprillia Ika, Reza Kurnia Darmawan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.