Sebenarnya tradisi ini dilakukan tak hanya jelang Ramadhan. Namun saat jelang bulan puasa, tradisi ini menjadi istimewa.
Mohibadaa dilakukan untuk menjaga kondisi kulit karena biasanya saat puasa kulit terasa kering apalagi cuaca Gorontalo sangat panas.
Bahan yang digunakan adalah tepung beras, humopoto (kencur), bungale (bangle), alawahu (kunyit).
Disarankan menggunakan beras ketan agar hasil tepungnya halus. Biasanya paket rempah tradisional ini dijual di pasar tradisional.
“Nenek saya selalu menyiapkan ramuan ini sepanjang Ramadhan,” kata Siti Rohana Lakadjo, warga Kota Gorontalo.
Tak hanya aromanya yang harum sepanjang hari, kulit juga akan kencang sehat berseri, serta tidak kering dan mengurangi kerutan.
“Terasa kenyal sehat, tidak khawatir dengan ramuannya karena semua bahan tradisional dan alami,” tutur Asri Hudji.
Baca juga: Tradisi Mohibadaa, Cara Warga Gorontalo Sehat Sepanjang Ramadhan
Masyarakat Kaliwungu, Kendal memiliki tradisi tukuder dan telur mimi jelang Ramadhan.
Tukuder artiya adalah tuku (membeli) makanan jelang Ramadhan. Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang. Selain tukuder ada juga tradisi makan telur mimi.
Mimi adalah binatang laut mirip ikan pari.
Telur ukan mimi banyak dijajakan di alun-alun kota yang disulap menjadi pasar tiban atau pasar dadakan.
Warga Kaliwungu Kendal, Marissa (27), mengaku selalu memakan telur Mimi, pada malam puasa hari pertama.
Ia mempunyai keyakinan, telur Mimi ini, biasa dimakan oleh penyebar agama Islam. “Saya melakukan apa yang telah dilakukan oleh pendahulu saya,” ujarnya.
Baca juga: Makan Telur Ikan Mimi, Tradisi Warga Kendal Sambut Ramadhan
Dandangan adalah tradisi peninggalan Sunan Kudus sejak 450 tahun lalu. Tradisi ini berawal dari kebiasaaan masyarakat berkumpul menunggu pengumuman datangnya bulan suci Ranadhan.