Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tradisi Unik Jelang Ramadhan di Tanah Air, Balurkan Rempah Tradisional hingga Makan Telur Ikan Mimi

Kompas.com - 12/04/2021, 09:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebagai negara dengan mayoritas masyarakat beragama Islam, Ramadhan disambut dengan suka cita di penjuru Tanah Air.

Ada berbagai macam cara unik untuk mengekspresikannya. Bahkan sebagian sudah menjadi tradidi yang dilakukan secara turun temurun.

Sebut saja mohibadaa yang dilakukan masyarakat Gorontalo. Jelang Ramadhan mereka membalurkan rempah-rempah tradisional ke seluruh tubuhnya.

Sementara di Kendal, masyarakat biasanya menyambut bulan suci Ramadhan dengan makan telur ikan mimi atau pari.

Yuk disimak 7 tradisi unik lainnya yang ada di Tanah Air jelang bulan suci Ramadhan:

1. Padusan

Umbul Manten yang ramai oleh ribuan pengunjung menjelang Bulan Ramadhan.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Umbul Manten yang ramai oleh ribuan pengunjung menjelang Bulan Ramadhan.
Padusan adalah salah satu tradisi masyarakat Jawa jelang Ramadhan. Padusan berasal dari kata adus atau mandi yang artinya membersihkan diri sehari sebelum puasa.

Padusan biasanyanya dilakukan oleh masyarakat yang memiliki sumber mata air alami atau umbul seperti yang dilakukan oleh masyarakat Klaten dan Boyolali.

Namun untuk tahun 2021, tradisi padusan di Boyolali ditiadakan karena berpotensi menimbulkan kerumunan.

Meskipun tradisi Padusan ditiadakan, tempat wisata air, seperti Umbul Pengging dan Tlatar tetap buka pukul 09.00-16.00 WIB.

Baca juga: Pemkab Boyolali Larang Tradisi Padusan Tahun Ini untuk Cegah Kerumunan

Namun, pengelola wajib menaati aturan yang berlaku, seperti melakukan pembatasan pengunjung sekaligus meniadakan event yang berpotensi mendatangkan kerumunan massa.

Tak hanya di Jawa Tengah. Tradisi padusan pernah ada di Kali Ciliwung era 70an.

Menurut sejarawan, penulis, sekaligus pendiri penerbitan Komunitas Bambu, JJ Rizal mengatakan, saat itu Kali Ciliwung digunakan warga Jakarta untuk menggelar tradisi padusan jelang bulan Ramadhan.

Namun tradisi tesebut ditinggalkan karena semakin menurunnya kualitas air Kali Ciliwung.

“Jadi mereka turun ke kali (Ciliwung) untuk mandi terus keramas merang. Dulu merang bikinan sendiri, belum dijual shampo seperti sekarang ini. Air di Kali Ciliwung waktu itu dianggap air yang membawa berkah. Jadi orang turun ke Ciliwung untuk mandi, bersuci,” ujar Rizal ketika dihubungi KompasTravel, Kamis (9/5/2019).

Baca juga: Tradisi Padusan di Klaten Tahun Ini Ditiadakan untuk Cegah Kerumunan

2. Mohibadaa

Mohibadaa atau masker wajah dengan bahan rempah tradisional menjadi pilihan para gadis selama bulan Ramadhan di Gorontalo.Dok JEMI MONOARFA Mohibadaa atau masker wajah dengan bahan rempah tradisional menjadi pilihan para gadis selama bulan Ramadhan di Gorontalo.
Jelang Ramadhan, masyarakat Gorontalo memiliki tradisi Mohibadaa yakni membalurkan ramuan rempah-rempah tradisional sebagai baluran wajah (masker).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com