Disampaikan Pimpinan cabang BRI Cianjur Yoni Ariyanto, penyelidikan sepenuhnya dilakukan pihak kantor pusat.
Karena itu, dia tak tahu persis kaitan proses penyelidikan hingga akhirnya kejadian yang menimpa sejumlah nasabahnya itu dipastikan sebagai tindak kejahatan skimming.
“Kalau saya ditanya kronologinya seperti apa sebaiknya bertanya ke kantor pusat BRI. Saya juga tidak punya kapasitas untuk menjelaskan itu,” kata Yoni kepada Kompas.com, Jumat (9/4/2021).
“Seperti yang telah dirilis oleh pusat, disebutkan memang terjadi kejahatan skimming. Itu sepengetahuan saya,” sambung dia.
Kantor cabang, sebut Yoni, kebagian bertugas untuk melayani komplain nasabah.
“Kantor pusat yang melakukan investigasi, menentukan jumlah, dan menginvestigasi yang lain sebagainya,” ujar Yoni.
Yoni menegaskan, BRI bertanggung jawab penuh untuk mengganti kerugian nasabah.
Bahkan, sejauh ini sudah ada penggantian uang kepada 76 nasabah yang menjadi korban kejahatan skimming tersebut.
"Mulai hari Selasa, Rabu, dan Kamis kemarin sudah ada penggantian kepada para nasabah korban skimming ini. Jumlahnya 76 nasabah," kata Yoni saat menggelar konferensi pers, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: BRI Ganti Uang 76 Nasabah Korban Kejahatan Skimming di Cianjur
Namun begitu, Yoni mengaku tidak tahu persis berapa nilai uang nasabah yang telah diganti oleh pihak kantor pusat tersebut.
“Perihal data-data, ada di kantor pusat. Jadi, peristiwa skimming ini penyelidikannya oleh tim desk investigasi BRI pusat,” ujar dia.
Selain itu, pihaknya juga tidak tahu persis jumlah keseluruhan nasabah yang telah menjadi korban skimming.
Termasuk total nilai uang nasabah yang raib akibat kejahatan skimming ini.
"Jumlah totalnya masih diinvestigasi. Penyelidikan masih terus berlangsung,” ucap Yoni.
Yoni mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan.
Selain itu, nasabah juga diminta rutin mengubah PIN kartu ATM dan merahasiakan nomor PIN tersebut dari siapapun, termasuk terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan BRI.
"Jaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi, dan lainnya agar keamanan terjaga, transaksi juga terjaga," kata Yoni saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Tips Terhindar dari Kejahatan Skimming yang Bisa Sedot Saldo, Ini yang Harus Dilakukan Nasabah
Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Cianjur AKP Anton mengingatkan nasabah senantiasa berhati-hati dan waspada saat melakukan transaksi di mesin ATM.
“Sekarang banyak pelaku kejahatan yang mengincar nasabah dengan berbagai macam cara, mulai dari skimming, ATM pentolan (ganjal kartu ATM), hingga hipnotis,” kata Anton kepada Kompas.com, Selasa (6/4/2021).
“Kita sarankan juga kepada masyarakat yang akan menggunakan ATM, sebaiknya di lokasi-lokasi yang aman dan ramai,” katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.