JOMBANG, KOMPAS.com - Menjelang Ramadhan, sebagian masyarakat muslim melakukan ritual menziarahi makam kerabat dan leluhur.
Di Jawa Timur, tradisi itu berlangsung sejak lama.
Tradisi yang kemudian dikenal dengan istilah 'nyekar' tersebut menjadikan bunga sebagai salah satu sarananya.
Karena permintaan bunga yang meningkat menjelang Ramadhan, salah satu petani bunga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menuai berkah melimpah.
Baca juga: Cerita Petani Milenial Wonogiri Bina 1.500 Petani, Mampu Ekspor Beras ke AS, Eropa, dan Asia
Dia adalah Kasan (57), petani dan penjual bunga asal Dusun Dukuh Klopo, Desa Dukuh Klopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.
Berkah melimpah diperoleh Kasan berkat bunga pacar air yang dia tanam di lahan miliknya. Tanaman penghasil bunga itu juga dikenal 'cimbong'.
Kasan menuturkan, tanaman bunga pacar air dia tanam sejak tiga bulan lalu, diatas lahan miliknya seluas 1.500 meter persegi.
Sepekan menjelang Ramadhan, bunga-bunga yang mekar siap untuk dipanen dan dipasarkan.
Baca juga: Ingin Penghasilan Rp 3 Miliar Tak Sampai 2 Tahun? Tanamlah Porang, Ini Caranya
Setiap kali panen, Kasan bisa mendapatkan bunga siap jual sebanyak 200 kilogram, dengan nilai jual sekitar Rp 5 juta.
Bunga pacar air dijual Kasan dalam kantong plastik kresek, dengan harga bisa mencapai Rp 50.000 per kresek.
"Satu kali panen menghasilkan 100 kresek, satu kresek isinya 2 kilogram," kata Kasan kepada Kompas.com, Sabtu (10/4/2021).
Sepekan menjelang Ramadhan, Kasan mengaku sudah memanen bunga di lahannya sebanyak 4 kali.
Berdasarkan kebiasaan, permintaan bunga di pasar masih sangat potensial hingga menjelang Lebaran atau Idul Fitri.
Baca juga: Di-PHK Saat Pandemi, Pemuda Wonogiri Tanam Semangka Baby Black Sweet Raup Ratusan Juta Rupiah
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.