Mendengar itu, Dika lantas emosi dan merencanakan untuk membunuh korban.
Saat korban telah tertidur, pelaku langsung menusuk leher dan dada Apriyanto dengan menggunakan senjata tajam.
Sontak korban langsung berteriak minta tolong. Rekannya yang mendengar itu langsung menolongnya.
"Saat tengah malam tiba-tiba korban berteriak minta tolong sehingga rekannya yang lain ke pondok mereka. Di sana, korban sudah dalam kondisi mengalami luka tusuk di leher dan dada," ungkapnya.
Baca juga: Oknum Anggota Brimob Diduga Selingkuh dengan Dokter Istri Polisi, Ini Faktanya
"Korban sempat dirawat di rumah sakit, namun lukanya cukup parah hingga akhirnya meninggal," lanjutnya.
Setelah melakukan aksinya, lanjut Mardi, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi.
Saat ini, polisi telah menetapkan Dika dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus tersebut.
"Pelaku masih kita cari. Motif pembunuhan ini pelaku kesal karena nasi di pondok habis, keduanya sama-sama buruh sadap karet," ujarnya.
Baca juga: Dikira Diculik, Ternyata Kepala SMPN 1 Beoga Sembunyi di Semak-semak Saat Ditembaki KKB
(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.