KOMPAS.com - Malang menjadi kota terbesar kedua di di Jawa Timur setelah Surabaya.
Berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, Malang menjadi kota yang kaya dengan sejarah .
Sebelum tahun 1964, dalam lambang Kota Malang terdapat tulisan Malang namaku, maju tujuanku yang terjemahan dari Malang nominor, sursum moveor.
Saat kota ini merayakan ulang tahunya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat tersebut diubah menjadi Malangkucecwara.
Baca juga: Asal-usul Kota Malang, dari Malangkucecwara hingga Perlawanan Rakyat Pada Sunan Mataram
Pengubahan diusulkan oleh Prf Dr R Ng Poerbatjaraka karena erat hubungannya dengan asal-usul Kota Malang di masa Ken Arok sekitar 7 abad yang lain.
Yang menarik, Malang memliki 12 julukan. Mulai dari Paris Van East Java hingga Kota Susu.
Berikut 12 nama julukan Kota Malang yang dikutip dari buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe:
Paris dari Jawa Timur. Julukan ini diberikan karena Malang memiliki alam yang indah dengan iklim yang sejuk serta kota yang bersih.
Karena alasan tersebut, Malang disebut kota "Paris"-nya Jawa Timur
Sebut saja Sengkaling Water Park, Kampung Warna Jodipan, Museum Malang Tempoe Doeloe, Rimba Raya Bee Farm, Museum Angkut, Jatim Park, atau Pantai Balekambang.
Di Malang terdapat lima univesritas negeri yakni Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Neferi Malang, Politekhnik Negeri Malang, Politekhnik Negeri Kesehatan Malang, dan ada puluhan mungkin ratusan PTS.
Harga makanan yang murah dan kota yang tenang, menjadikan Malang menjadi jujugan untuk sekolah.
Disebut Kota Militer karena di Kota Malang terdapat tempat pelatihan militer, asrama, dan mess perwira di sekitar lapangan Rampel.
Pada masa penjajahan Jepang juga dibangun lapangan terbang Sundeng di kawasan Perumnas saat ini. Ada juga pabrik amunisi, senjata, dan kendaraan tempur pindad di Turen.