Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip Lee Min Ho, Penjual Nasi Kuning di Samarinda Viral di Medsos, Ini Kisah Perjuangannya

Kompas.com - 11/04/2021, 08:00 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com -  Seorang penjual nasi kuning di Samarinda, Kalimantan Timur, mendadak viral karena disebut mirip Lee Min Ho.

Wajahnya yang disebut mirip artis Korea Selatan itu, membuat dagangannya jadi laris manis karena diserbu para pembeli terlebih para wanita.

Bahkan dalam satu jam nasi kuning yang dia jual bisa habis 15 kilogram beras untuk sekali masak. Normalnya sangat sepi.

Tak hanya itu, pria bernama Doddy Angga Andrianto itu juga mengaku ada pembeli merayunya, mengajak jalan, bahkan mengelus tangannya.

"Ada yang elus-elus tangan saya, ajak temani jalan, tapi saya profesional tetap aja jualan (nasi kuning)," ungkap pria kelahiran 1993 ini saat ditemui Kompas.com di tempat jualannya di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Jumat (8/4/2021) malam.
Baca juga: Perjuangan 6 Anak WNI di Malaysia Bersekolah, Dititipkan di Rumah Penduduk agar Tak Ditangkap Aparat

Rezeki yang ia terima itu ia anggap sebagai jalan bagi dirinya untuk membantu dan membahagiakan dagangan orangtuanya.

Meski begitu, di balik sosoknya yang disukai banyak wanita, ternyata pria usia 27 tahun ini punya kisah perjuangan luar biasa.

Doddy menceritakan perjalanan kisahnya mencari pekerjaan hingga akhirnya memutuskan membantu orangtua menjual nasi kuning.

Terlahir dari keluarga berlatar ekonomi kurang mapan, orangtua Doddy hanya penjual nasi kuning. Itu pun melanjutkan usaha dari sang nenek yang pertama merintis.

Tetapi, semuanya tak berjalan mulus. Usahanya sempat beberapa tahun tutup setelah kepergian sang kakek. Keluarga terpukul. Beberapa harta gono gini dijual dan dibagikan ke beberapa anggota keluarga.

Selang beberapa tahun berjalan, sang nenek pun tak kuat lagi melanjutkan usaha nasi kuning karena menginjak usia 70-an.

Doddy kembali bangkit. Dia berusaha meyakinkan orangtuanya agar melajutkan usaha nenek. Usaha pria 27 tahun ini berhasil.

"Kumpulin mood mama saya susah. Karena dia sangat terpukul dengan kepergian kakek saya," kata Doddy.

Baca juga: Kisah Nenek 92 Tahun Selamat dari Gempa Malang, Loncat Sebelum Rumahnya Roboh

"Saya beri motivasi sama mama saya, udah maju kita jualan lagi. Awalnya belum ada tenda, tapi memulai lagi. Tempat duduk lesehan, tidak ada tenda. Hujan basah. Jadi kami mulai lagi jualan ini dari bawah banget setelah tutup lama,"  sambung Doddy.

Memasuki 2011, Doddy masuk kuliah di Universitas Mulawarman Jurusan Ekonomi Bisnis.

Selama kuliah Doddy rajin membantu orangtuanya.  Dia jualan nasi kuning, melayani pembeli, mencuci piring, menemani sang ibu sambil mencari peruntungan lain.

Dia melamar kerja ke mana-kemana namun tak diterima.

Setelah lulus, ia melamar kerja di salah usaha travel di Samarinda 2019. Di tempat itu, Doddy diterima kerja sebagai customer service.

Setelah satu tahun kerja, kontrak Doddy tidak diperpanjang hingga akhirnya ia kembali membantu mamanya jualan nasi kuning.

Dia sempat melamar di salah satu bank di Balikpapan tapi tidak ada panggilan sampai saat ini.

Pantang mundur, ia melamar lagi ke Grapari 2020. Di tempat itu, Doddy diterima. Namun tidak menandatangani kontraknya, karena tidak tega melihat orangtua jualan nasi kuning sendirian.

"Saya lihat mama saya masak sendiri, saya orangnya enggak tegaan Mas lihat orangtua begitu. Enggak tega banget lihat orangtua jualan sendirian," ungkap dia.

Saat ini Doddy bersama dua adiknya membantu ibunya jualan nasi kuning. Sementara ayahnya tugas membeli bahan makanan sebelum dimasak ibunya.

Selain membantu jual nasi kuning, Doddy sejak satu tahun terakhir juga konsen menjadi atlet binaraga.

Karena itu, ia juga sering melatih para pemula yang fitnes. Setiap siang hingga sore ia melatih di salah satu tempat fitnes di Samarinda. Malamnya ia bantu jualan nasi kuning.

"Job lain saya juga sering ikut body contest," terang Doddy.

Sebelum viral karena disebut mirip artis Korea, jauh-jauh sebelumnya, menurut Doddy pujian yang sama, sering ia dengar dari teman kuliah. Namun, ia tak begitu ambil pusing

"Ada bilang kaya orang Thailand, chinese, macam-macamlah. Ada bilang mirip artis Boy William, Andi Lau, Siwon dan lain-lain. Saya enggak tahu artis-artis itu. Jadi ketika viral, banyak teman-teman bilang kenapa viralnya baru sekarang," kisahnya.

Namun, karena kemiripan itu, juga dorongan dari para rekan, 2017 ia pernah ikut casting asli atau palsu Boy William di Jakarta. Namun gagal.

"Karena kata orang-orang saya mirip Boy William. Jadi saya beranikan diri. Meski mama saya enggak mau, tapi saya nekad ke jakarta tapi gagal," jelasnya.

Usaha Doddy tak sampai di situ, dia juga pernah ikut audisi menjadi ikon produk L-Men. Karena selain memiliki tubuh atletis, Doddy juga ingin mencapai ketenaran. Tapi lagi-lagi gagal.

"Walau pun masih gagal saya tidak patah semangat. Masih ada kesempatan lain, saya terus berjuang,"  kata Doddy.

Sejak viral, Doddy mengaku mendapat rezeki tambahan, karena diminta jadi endorser.

Mohon tak di-bully

Sejak viral di media sosial, Doddy mengaku tak sedikit bullying ia terima. Foto-fotonya kadang diedit dan disandingkan dengan foto Le Min Ho berisi keterangan bullying.

"Saya enggak mau di-bully. Saya enggak kuat," keluhnya.

Doddy mengaku tak pernah merasa mirip artis siapapun. Sehingga ia meminta agar tidak menjadi bahan olok-olokan.

"Saya enggak pernah merasa mirip artis yang dibilang itu (Le Min Ho). Saya enggak pernah merasa. Setiap orang punya pendapat berbeda," ungkap pria berdarah campuran Dayak, Bugis dan Jawa ini.


Pesan nenek 

Nenek Doddy, Hj Rasdiana (76) berharap cita-cita cucunya itu tercapai. Menurut dia, Doddy adalah pekerja keras dan patuh dengan orangtua. Karena itu, kata Rasdiana, Doddy ingin sekali membahagiakan orangtuamya.

"Dia itu nggak tega lihat mamanya jual sendiri," kata sang nenek.

Rasdiana meminta agar usaha nasi kuning yang ia rintis awal itu, tetap dilanjutkan oleh anak dan cucu-cucunya.

"Biar (Doddy) terkenal bagaimana pun, sukses pun, jangan pernah tinggalkan nasi kuning ini. Karena usaha ini awal dari rezeki kita," tutup sang nenek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
'Tradisi' Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

"Tradisi" Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

Regional
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Regional
Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Regional
Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com