Meski beragam anggapan bermunculan, Ira mengaku ikhlas dan bahagia menjalani kehidupan sebagai suami dan istri dengan Bora.
"Alhamdulillah malam pertama telah kami lewati dan secara pribadi saya sangat bahagia," kata dia.
Ira mengungkapkan, dirinya bersedia dinikahi oleh Bora yang usianya terpaut jauh lantaran ingin merawat pria tersebut sampai akhir hayatnya.
Lebih-lebih mereka masih memiliki hubungan kekerabatan.
"Saya ikhlas menikah dengan suami saya walau pun usia kami beda jauh tapi saya ikhlas, lagian suami saya adalah keluarga sendiri dan selama ini tinggal sendiri, tidak ada yang rawat," tutur Ira.
Baca juga: Ira Menerima Lamaran karena Bora Sudah Tua, Tinggal Sendiri, Ingin Rawat sampai Akhir Hayat
Namun lamaran Bora ditolak dan ibu Ira menawarkan anaknya.
"Awalnya Bora melamar ibunya, tapi sang ibu menolak, malah menawarkan anak gadisnya untuk dinikahi," kata Kepala Desa Bana Ishak.
Ira pun ternyata bersedia menikah dengan Bora karena pria itu hidup sendirian di usia senjanya.
Mereka melangsungkan pernikahan pada Rabu (7/4/2021) di Desa Bana, Kabupaten Bone.
"Ira mengaku menerima lamaran karena Bora sudah tua dan tinggal sendiri di rumahnya. Dia ingin merawat sampai akhir hayatnya," kata Ishak.
Dia mengemukakan, Ira dilamar dengan uang Rp 10 juta dan tanah seluas satu hektare.
Namun, kehidupan Bora sebagai petani sangat sederhana.
"Selama ini Bora memang tinggal sendiri dan belum pernah menikah. Kehidupannya sederhana, sebagaimana kehidupan normal kami di kampung," tutur Ishak.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor: Abba Gabrilin, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.