Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 6,7 Guncang Malang, Warga di Kediri Sempat Panik, Berhamburan Keluar Rumah

Kompas.com - 10/04/2021, 16:20 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Khairina

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Gempa bermagnitudo 6,7 yang mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021) siang, turut dirasakan warga di Kota Kediri, Jawa Timur.

Akibatnya, banyak warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Yuntoro (60), salah satu warga di Kota Kediri, mengaku merasakan getaran permukaan tanah yang cukup kuat. Lampu-lampu gantung yang ada di rumahnya ikut bergoyang.

"Saya merasakan pusing, tapi tetap berusaha keluar rumah menyelamatkan diri," ujar kakek dengan dua cucu ini, Sabtu.

Baca juga: Diguncang Gempa Malang, Atap Bangunan RSUD Mardi Waluyo Blitar Ambrol

Meski turut merasakan goncangan gempa bumi yang berepisentrum di laut kedalaman 80 kilometer tersebut, hingga kini tidak ada laporan dampak kerusakan di wilayah Kediri.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri Slamet Turmudi mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari para petugas lapangan dan semua aman terkendali.

"Sementara tidak ada laporan dampak kerusakan yang masuk," ujar Slamet dihubungi, Jumat.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Kediri Wawan Wicaksono mengatakan, setelah gempa terjadi, para petugas dari tim reaksi cepat segera disebar untuk melakukan pemantauan lapangan.

"Alhamdulillah semua aman. Tidak ada kerusakan. Kami juga langsung buka sambungan hotline," ujar Wawan.

Baca juga: Dampak Gempa Malang, Rumah Warga di Lumajang Rusak

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengupdate magnitudo gempa tektonik itu menjadi magnitudo 6,1. Gempa yang terjadi sekitar pukul 14:00 WIB itu terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 kilometer.

Dari analisis BMKG atas lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut termasuk jenis menengah yang terjadi akibat adanya aktivitas subduksi

Adapun dari analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com