Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketakutan dan Bersembunyi dari KKB, Warga: Ada Bayi dan Balita, Stok Makanan Menipis

Kompas.com - 10/04/2021, 14:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Suasana di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, mendadak mencekam setelah adanya teror kelompok kriminal bersenjata (KKB).

KKB menembak mati dua orang guru hingga membakar sekolah di wilayah itu.

Warga merasa ketakutan hingga terpaksa memutuskan bersembunyi dari KKB.

Dalam persembunyiannya, warga mengaku semakin kekurangan bahan pangan.

Baca juga: Cerita Warga Dihantui Ketakutan terhadap KKB di Distrik Beoga Papua

Ada bayi dan balita

Ilustrasi bayi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bayi.
Salah satu warga, Eni (nama samaran), menyebut ada 14 warga yang bersembunyi di suatu tempat rahasia.

Tak hanya orang dewasa, ada satu bayi dan dua balita yang berada dalam tempat persembunyian.

Mereka tidak berani kembali ke Beoga karena situasi yang tidak kondusif.

Kini mereka mengalami keterbatasan ketersediaan bahan pangan.

"Makanan hanya seadaanya, tinggal mi instan, biskuit," kata dia saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (10/4/2021).

Baca juga: Rentetan Aksi Teror KKB, Bakar Sekolah, Peras Warga, hingga Tembak Mati Seorang Guru

 

Ilustrasi penembakan Ilustrasi penembakan
Bunyi tembakan

Eni yang merupakan masyarakat pendatang dan bekerja di sebuah fasilitas umum di Beoga menyebut, saat ini kondisi Beoga masih mencekam.

Bahkan bunyi tembakan masih terdengar.

"Situasi masih mencekam, tadi pagi masih ada bunyi tembakan dua kali," ujar

Menurutnya, insiden penembakan tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Sebelumnya tidak pernah ada penembakan. Cuma memang satu atau dua minggu yang lalu di sini ada perang saudara. Kalau penembakan KKB belum pernah ada," kata Eni.

Baca juga: Ira Menerima Lamaran karena Bora Sudah Tua, Tinggal Sendiri, Ingin Rawat sampai Akhir Hayat

Berharap petugas bisa mengevakuasi

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Eni berharap aparat keamanan segera bisa mengevakasi mereka dan segera mengamankan situasi.

"Kita semua mau turun ke Timika. Kalau memungkinkan ada pesawat masuk, kita semua mau turun, tidak mau tinggal di sini karena sudah dua masyarakat sipil yang jadi korban," kata dia.

Namun hingga kini situasi masih siaga dan mereka masih menunggu bantuan.

"Masih tetap siaga karena pesawat masih belum bisa masuk sampai sekarang. Ini sudah jam 11.30 WIT masih belum ada pesawat yang masuk," kata dia.

Baca juga: Pemandu Lagu Diperkosa 5 Pemuda di Ruang Karaoke, Rekan Tak Berani Menolong meski Korban Berteriak

 

Kapolda Papua,Irjen Mathius D FakhiriKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua,Irjen Mathius D Fakhiri
Kapolda kerahkan pasukan

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengaku telah mengerahkan aparat gabungan untuk masuk ke Beoga.

Dia berjanji akan mengevakuasi warga ke Intan Jaya.

"Tadi malam kami berusaha mengumpulkan masyarakat pendatang di Koramil dan kita sedang berusaha menggeser tambahan kekuatan ke Beoga untuk bisa mengungsikan para pendatang yang sudah dikumpulkan di Koramil Beoga. Kita akan bawa keluar ke Sugapa," kata Fakhiri di Jayapura, Sabtu.

Sugapa dipilih karena jaraknya lebih dekat dibandingkan Ilaga.

Baca juga: Alasan Gadis 19 Tahun Mau Dinikahi Pria 58 Tahun: Sudah Tua dan Tinggal Sendiri, Ingin Rawat sampai Akhir Hayat

Dua guru ditembak

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Diberitakan sebelumnya, KKB kembali berulah di Beoga hingga menyebabkan dua orang guru meninggal dunia.

Pertama ialah Oktovianus Rayo yan ditembak saat menjaga kios di rumahnya pada Kamis (8/4/2021) pagi.

Pada sore harinya, KKB membakar tiga bangunan sekolah serta merampas harta warga.

Selanjutnya, KKB juga menembak guru bernama Yonatan Randen di rumahnya pada Jumat (9/4/2021) sore.

Selain itu, seorang kepala sekolah sempat diculik KKB, namun berhasil diselamatkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Dhias Suwandi, Irsul Panca Aditra | Editor : Abba Gabrillin, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com