Kronologi Seorang Pria Nekat Membakar Diri di Pasar Parung Panjang

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Seorang pria paruh baya nekat membakar diri di Pasar Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (9/4/2021).

Kapolsek Parung Panjang Kompol Wagiman mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada pukul 12.00 WIB.

Saat itu, seorang pria berinisial AD (54) datang seorang diri ke pasar Parung Panjang.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor Klaim Kasus Covid-19 Turun Drastis

Secara tiba-tiba, AD menyiramkan bensin ke badannya dan kemudian membakar sekujur tubuhnya.

"Yang bersangkutan (AD) diduga nekat membakar diri karena mengalami depresi yang dilatarbelakangi oleh permasalahan keluarga," kata Wagiman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Menurut Wagiman, saat itu sejumlah warga yang berada di lokasi tidak berani untuk langsung memadamkan api, karena khawatir tersulut api.

Warga pun hanya bisa menunggu bantuan polisi sambil mencari bantuan yang lain.

Baca juga: 3 Juta Penganggur di Jabar Ditargetkan Dapat Kerja hingga 2023

Mengetahui kejadian itu, polisi langsung datang ke lokasi dan dibantu warga mengevakuasi korban ke Puskesmas.

"Yang bersangkutan sudah dalam keadaan terbakar tergeletak, kemudian saya minta bantuan para pedagang lainnya dan mengambil keranda di masjid untuk dibawa ke Puskesmas," ujar Wagiman.

Para warga di dalam pasar itu akhirnya berupaya ikut memadamkan api di baju yang dikenakan AD.

Dalam beberapa menit, api dapat dipadamkan sehingga tidak menyebar ke kios di pasar rakyat tersebut.

Tubuh AD diperkirakan 50 persen mengalami luka bakar.

Korban akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Jadi korban ini masuk ke dalam pasar dengan membawa bensin botol mineral, kemudian menyiramkan bensin itu ke tubuhnya kemudian membakar diri. Nah, kios tidak ada yang terbakar, hanya sedikit baju-baju pedagang lain yang terbakar di sekitar situ," kata dia.

Saat ini, menurut Wagiman, polisi masih menyelidiki peristiwa tersebut dan meminta keterangan para saksi,

"Kondisi korban saat ini masih bisa bicara, namun masih kondisi kritis," kata Wagiman.