WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Wonogiri menghentikan sementara uji coba pembelajaran tatap muka di sepuluh sekolah setelah dua siswa diketahui positif Covid-19.
“Ada dua siswa yang positif jadi sementara kami hentikan. Selama dihentikan kami lakukan tracking tingkat persebarannya,” ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo kepada Kompas.com, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Ingin Melayat Saudara, Pasien Covid-19 Mengamuk di RS Medika Mulya Wonogiri
Pria yang akrab disapa Jekek ini mengatakan, belum diketahui pasti asal muasal dua siswa bisa terpapar Covid-19.
Keduanya diketahui terpapar virus corona setelah menjalani tes antigen sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
Tahap awal uji coba pembelajaran tatap muka di Wonogiri digelar di lima SMP dan lima SD.
Jekek mengatakan, bila persebaran Covid-19 yang dibawa dua siswa itu bisa dilokalisir, maka pembelajaran tatap muka bisa kembali dilanjutkan sambil menunggu kebijakan pemerintah pusat.
Baca juga: 14 Orang di Perumahan Positif Covid-19, Muncul Klaster Baru di Cianjur
Dikatakan Jekek, pedagang kaki lima (PKL) selama bulan Ramadhan diizinkan berjualan di alun-alun Pemkab Wonogiri. Kendati demikian, kapasitas PKL hanya boleh 30 persen.
Pedagang kaki lima diperbolehkan berjualan di alun-alun setelah tren kasus positif covid-19 mulai menurun. Selain itu, saat ini Wonogiri sudah berstatus zona oranye.
Ia menambahkan, tempat wisata juga diperbolehkan buka untuk mendorong tumbuhnya perekonomian di Kabupaten Wonogiri.
Namun, sebelum dibuka seluruh pelaku wisata harus membuat komitmen dengan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Harus dibangun komitmen bagaimana membangun keseimbangan kurva kasus corona tetap menurun dan menjaga keseimbangan ekonomi agar inflasi tidak tinggi,” pungkas Jekek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.