MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Magelang mencanangkan Kampung Religi di Kampung Wates Beningan dan Wates Tengah, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, , Jawa Tengah,
Di kampung ini dilaksanakan berbagai program peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bukan hanya Islam tapi semua agama.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menjelaskan, Kampung Religi merupakan salah satu program unggulan yang pernah dikampanyekannya pada Pilkada Kota Magelang 2020.
Di kampung ini terbangun toleransi antarumat beragama sehingga radikalisme bisa dicegah.
"Di sini tercermin sebuah toleransi, semakin kita taat pada Tuhan yang Maha Kuasa maka akan semakin baik dalam bertoleransi, tidak akan mungkin terjadi radikalisme," jelas Aziz, dalam sambutan pencanangan Kampung Religi di Balai RW 2 Kampung Wates Beningan, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Wali Kota Akui Temukan Bibit Radikalisme hingga Komunisme di Malang
Aziz mencontohkan, Kota Salatiga yang dikenal sebagai kota toleransi terbaik di Indonesia.
Ia menyebut, akan ada kegiatan-kegiatan positif dalam rangka peningkatan kerukunan antarumat beragama.
"Yang dimaksudkan pencanangan Kampung Religi nanti ada hal-hal positif yang terjadi, peningkatan ibadah dan pemahamannya meningkat, juga kegiatannya," ucap Aziz.
Pihaknya berharap, dengan pencanangan ke depan menjadikan Kota Magelang juga semakin baik, tidak ada aksi pemboman maupun aksi terorisme lainnya.
Di sisi lain, Kampung Religi bersinergi dengan dengan program lain seperti program pengentasan kemiskinan.
Baca juga: Tangani Paham Radikalisme di Masyarakat, Polda Lampung Gandeng Pihak Kampus
Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur menambahkan, beberapa indikator Kampung Religi, antara lain keimanan dan ketaqwaan warga terhadap Tuhan yang Maha Esa, pengetahuan keagamaan semakin luas dan luwes dan toleran.
"Kemudian, kerukunan umat beragama semakin lestari, pengamalan ibadah mantab, tempat-tempat ibadah makmur, dan masyarakatnya berakhlakul karimah. Tidak ada narkoba, perzinahan, miras, pencurian dan perbuatan maksiat lainnya bisa sirna," tandas Mansyur.
Lanjut Mansyur, indikator Kampung Religi dilihat dari masyarakatnya yang semakin gigih, giat dan aktif ikut serta dalam pembangunan.
Mansyur menyadari Kota Magelang adalah kota kecil yang berada di persimpangan kota-kota besar, yakni Semarang, Purworejo, Yogyakarta, Wonosobo.
Banyak penceramah dari keluar-luar daerah yang masuk ke Kota Magelang. Hal ini dinilai bahaya jika tidak dibenteni oleh masyarakat yang lemah toleransinya.