Server CCTV dibuang ke laut
Masih kata Randya, sebagai seorang petugas keamanan di sekolah tersebut, DL tentu mengenal seluk beluk dan kapan waktu tepat untuk beraksi.
Dia bahkan sudah memikirkan menutup jejak kejahatannya dengan membuang server CCTV ke laut.
"Aksinya terbongkar saat kepala sekolah tidak menemukan server CCTV. Kabelnya juga dalam keadaan berantakan, begitu mengecek brankas, ternyata uangnya hilang. Jadi itu uang BOS (Bantuan Operasional Sekolah) triwulan pertama 2021 yang akan dipakai untuk membeli lahan guna membangun gedung sekolah," jelas Randya.
Baca juga: Dua Pembobol Bank Jatim yang Gagal Congkel Brankas Ditangkap
DL mungkin lupa sebagai petugas keamanan, dia yang pertama dimintai keterangan oleh polisi ketika terjadi gangguan keamanan di sekolah yang harusnya dijaga.
"Kami merasakan kejanggalan saat memeriksa DL, akhirnya kami lakukan penggeledahan di rumah DL, kami temukan uang Rp 85 juta disembunyikan dalam gudang rumahnya. Kami mengungkap kasus ini hanya dalam 4 jam," lanjutnya.
Polisi mengamankan uang hasil kejahatan senilai Rp 85 juta yang belum sempat dijadikan taruhan judi online, kartu ATM BRI atas nama DL, tas selempang yang digunakan sebagai wadah uang hasil kejahatan, satu unit ponsel Android, dan motor Yamaha Mio Soul GT atas nama DL.
Baca juga: Dua Pembobol Bank Jatim yang Gagal Congkel Brankas Ditangkap
DL disangkakan pasal 362 KUHP juncto pasal 363 ayat 1 ke 3 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 7 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.