Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Subscriber, 6 Remaja Nekat Jadi Pocong untuk Konten YouTube

Kompas.com - 09/04/2021, 18:38 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Demi konten untuk diunggah di saluran YouTube, 6 remaja di Blitar ini nekat berdandan ala hantu pocong untuk menakut-nakuti warga.

Polisi menyebut, para remaja yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA tersebut sedang mengejar target pelanggan atau subscriber di YouTube. 

"Katanya mereka sedang mengejar target jumlah subscriber di akun YouTube mereka," kata Kapolsek Sanankulon AKP Wahono, Jumat (9/4/2021).

Namun, aksi para remaja ini sudah meresahkan dan dinilai membahayakan tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan.

Baca juga: Bikin Konten Prank Pocong di Rel KA, 6 Remaja Digerebek Warga dan Polisi

Aksi mereka dinilai membahayakan karena warga yang menjadi target mereka adalah warga yang sedang melintas di ruas jalan yang berhimpitan dengan rel kereta api.

Keberadaan mereka di sekitar rel, lanjut dia, juga bisa membahayakan keselamatan mereka jika sewaktu-waktu ada kereta api lewat.

Setelah dua malam beraksi berturut-turut, di malam ketiga pada Kamis (8/4/2021) malam, beberapa warga sekitar bersama aparat polisi dari Polsek Sanankulon menggerebek mereka.

"Kalau orang lewat ini kaget bisa saja dia terjatuh dari kendaraan. Atau yang lebih berbahaya lagi kalau sampai jatuh ke arah rel dan pada saat yang sama ada kereta lewat," ujar dia.

 

 

Saat digerebek sekitar pukul 22.30 WIB, jumlah mereka enam orang yaitu, MN (16), R (15), D (13), MR (15), A (15), dan Al (14). Semuanya adalah warga Desa Kalipucung.

Mereka mulai membuat konten hantu pocong di lokasi tersebut sejak Selasa (6/4/2021) lalu.

Baca juga: Jauhkan Kesan Angker, TPU di Kota Madiun Diubah Jadi Kebun Sayur dan Dicat Warna-warni

"Jadi, yang jadi hantu pocong hanya satu orang. Katanya bergiliran. Sementara yang lainnya merekam aksi hantu pocong ini, dan lainnya lagi menyaksikan aksi ini dari tempat tersembunyi," ujar Wahono.

Wahono mengatakan, dengan disaksikan orangtua mereka, keenam remaja itu diminta menandatangani pernyataan bahwa aksi serupa tidak akan diulangi.

(KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com