SEMARANG, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng bakal melakukan pengetatan untuk mencegah perantau yang nekat mudik Lebaran 2021.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan penularan Covid-19.
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Syafirudin mengatakan, pihaknya akan melakukan penyekatan di 14 titik perbatasan.
"Penyekatan ini akan dilakukan mulai 6 Mei sampai 17 Mei 2021 di pintu masuk perbatasan Jateng baik di jalan arteri maupun jalan tol. Termasuk di rest area pun apabila dirasa membahayakan kita akan lakukan penyekatan tapi level lokal," jelasnya saat ditemui di kantornya, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Ridwan Kamil Larang ASN Mudik Lebaran, Pemudik yang Datang Dikarantina 5 Hari
Rudy menegaskan, tim gabungan baik dari TNI/Polri, Dishub dan Satpol PP akan bersiaga di lokasi perbatasan selama 24 jam.
"Pengemudi akan kita cek ditanya keperluan apa, tujuannya ke mana, asal dari mana, sehingga KTP akan kita cek dan kita lakukan tes antigen kepada pengemudi yang akan masuk. Kita tidak mau sampai kecolongan," ungkapnya.
Pihaknya juga mengantisipasi pemudik yang nekat masuk Jateng melalui jalan tikus.
"Kami sudah koordinasikan dengan Polsek setempat untuk mengawasi untuk mencegah pemudik yang lewat jalan tikus," ujarnya.
Ia menegaskan, peraturan tersebut juga berlaku bagi transportasi umum.
"Semua angkutan umum berhenti beroperasi. Kalau kedapatan nekat akan kita putar balik," katanya.
Baca juga: Cegah Pemudik, Polisi Sumedang Bikin Penyekatan di Perbatasan dan Siapkan GeNose
Kendati demikian, ia tak memungkiri warga perantauan diprediksi masih bisa melakukan perjalanan memasuki wilayah Jawa Tengah sebelum penyekatan tersebut.
"Nah ini kan kita juga tidak bisa melarang hal tersebut. Ternyata mereka berangkat rombongan sebelum tanggal 6 kita kan tidak bisa melakukan pembatasan karena belum operasi. Kita lalukan pemantauan saja," ujarnya.
Selain itu, ada risiko pekerjaan yang harus ditanggung jika masyarakat mencuri start untuk mudik.
"Saya memprediksi banyak orang asal Jateng yang balik sebelum tanggal ini (6 Mei). Tapi kan itu ada risiko perkerjaannya bagaimana, karena jaraknya kan cukup lama. Apalagi cuti libur lebaran ditiadakan. Jangan mengambil risiko lah," tegas dia.
Pihaknya menyarankan warga yang ingin bersilaturahmi saat Lebaran agar dilakukan secara virtual.