Untuk membuat taman dan mengecat makam, tim pengelola makam menghabiskan dana sekitar Rp 5 juta. Uang itu berasal dari kas dan bantuan warga sekitar.
Ketua Tim Penilai Lomba Kebersihan Makam 2021, Didik Hariyono yang dihubungi terpisah mengatakan, lomba kebersihan makam sudah kedua kali sejak tahun kemarin.
Lomba kebersihan makam digelar agar warga memperhatikan sanitasi lingkungan khusunya di area pemakaman.
“Kami berharap dengan lomba ini masyarakat makin peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya di wilayah pemakaman,” kata Didik.
Baca juga: Sabtu, 8 Taman di Surabaya Ini Dibuka untuk Umum, Ada Pengawasan untuk Cegah Covid-19
Untuk penilaian lomba kebersihan makam di antaranya status tanah, juru kunci yang bertugas hingga persoalan administrasi pengurus makam.
Selain itu, faktor kebersihan, kepedulian warga dan penataan juga menjadi indikator penilaian lainnya.
Menurut Didik, lomba kebersihan makam diikuti sembilan TPU dari tiga kecamatan. Masing-masing kecamatan mengirimkan tiga kelurahan untuk mewakili mengikuti lomba tersebut.
Pemenang akan mendapatkan hadiah yang sudah disediakan Pemkot Madiun. Lewat lomba ini, diharapkan pengelola makam di kelurahan lain dapat mencontohnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.