Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Istri Bupati Sumba Timur Memikul Bantuan Korban Banjir di Jalan Berlumpur Sejauh 1 Km

Kompas.com - 09/04/2021, 15:02 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Badai Siklon Tropis Seroja, tanah longsor, dan banjir bandang, menerjang sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 4 April 2021.

Salah satu wilayah yang terdampak bencana alam tersebut adalah Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, NTT.

Saat ini, ada ribuan warga yang mengungsi di kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Sumba itu.

Pada Kamis (8/4/2021), ada sebanyak 7.212 jiwa mengungsi, 1.919 kepala keluarga terdampak, dan 250 rumah rusak berat di Kabupaten Sumba Timur.

Musibah yang datang secara tiba-tiba itu membuat masyarakat dan pemerintah setempat ketar-ketir.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) sekaligus istri Bupati Sumba Timur, Merliaty Praing Simanjuntak mengisahkan perjuangannya di tengah musibah tersebut.

Merliaty menuturkan, ia dan sejumlah relawan muda menerobos lumpur setinggi paha orang dewasa sejauh kurang lebih satu kilometer.

Mereka melakukan hal itu sambil memikul barang bantuan darurat untuk warga penyintas bencana di Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Selasa (6/4/2021) sore.

Baca juga: Kapolda Papua: Begitu Tega Kelompok Ini Menembak Guru yang Seharusnya Kita Lindungi

Bantuan darurat tersebut antara lain, pakaian, nasi bungkus, mi instan, bubur bayi, dan susu bayi.

Selain itu, ada popok bayi, karpet, sabun mandi, dan pasta gigi.

"Jadi, begitu keadaan seperti itu sih yang terlintas di kepala, apa yang bisa kita lakukan, ya kita lakukan," kata Merliaty kepada Kompas.com, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (8/4/2021) malam.

"Yang kami khawatirkan begini, tidak ada korban nyawa karena bencana, tapi justru (ada korban jiwa) karena tidak terjangkau bantuan (darurat berupa makanan)," ujar Merliaty menambahkan.

Ia menjelaskan, pikiran siaga kedaruratan dalam dirinya terbentuk sejak menempuh pendidikan tinggi. Sebab, Merliaty merupakan lulusan sekolah pamong praja.

Pilihan melewati lumpur

Merliaty mengungkapkan, awalnya ia dan sejumlah relawan berangkat dengan menggunakan mobil dari Waingapu, ibu kota Sumba Timur.

"Waktu itu kan kita pikir bisa pakai mobil. Kan kita sudah bawa mobil yang punya derek to. Saya pikir 'eh, kalau hanya air saja masih tembus ini mobil begini.' Ternyata bukan air, lumpur. Lumpur dalam saat itu," tutur Merliaty.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com