BREBES, KOMPAS.com - Wilayah Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah baru saja dilanda hujan es batu pada Kamis (9/4/2021).
Warga setempat merasa heran dengan fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah itu. Warga beramai-ramai mengabadikan dengan foto maupun video hingga dibagikan ke media sosial.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tegal Sri Nurlatifah mengungkapkan, hujan es sore itu terjadi karena aktifnya monsun Australia hingga memicu terbentuknya monsoon trough di perairan selatan Jawa.
"Jadi hal ini dipicu karena adanya monsoon trough di perairan selatan Jawa," kata Nurlatifah, kepada Kompas.com, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Hujan Es Sebesar Kelereng Turun di Brebes
Selain itu, lanjutnya, adanya konversi dari Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Equatorial Rossby (ER) di wilayah tersebut yang semakin mendukung terbentuknya Siklon Tropis Seroja.
"Tentunya hal ini akan memicu untuk terbentuknya awan awan konvektif di wilayah Jawa termasuk Banjarharjo, Brebes," katanya.
Tak hanya itu, sambung Nurlatifah, karena adanya pemanasan yang kuat di wilayah Banjarharjo juga mempengaruhi adanya penguapan yang besar dan atmosfer menjadi labil.
"Akibatnya terbentuklah awan awan konvektif yang menjulang tinggi hingga melewati freezing level 0 derajat Celcius," sebut Nurlatifah.
Menurutnya, dalam waktu dekat, potensi terjadi kembali di wilayah yang sama sangat kecil.
"Jadi memang kondisi hujan lebat atau bahkan hujan es ini biasa terjadi pada masa transisi atau peralihan. Baik dari musim hujan ke musim kemarau ataupun sebaliknya," jelasnya.
Baca juga: Hujan Es Sebesar Kerikil Terjadi di Bantul
Diberitakan sebelumnya, hujan es seukuran kelereng turun di Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (8/4/2021).
Menurut kesaksian warga setempat, Fatah El Zaman, hujan es terjadi mulai sekitar pukul 15.30 WIB dan berlangsung hampir sekitar satu jam.
"Berlangsung sekitar setengah jam lebih. Kebetulan saya lagi ngantor di Kantor Kecamatan Banjarharjo," kata Fatah kepada Kompas.com, Kamis (8/4/2021).
Fatah yang bekerja sebagai koordinator tim Program Keluarga Harapan (PKH), saat itu seketika langsung keluar ruangan dan mengabadikan dengan telepon genggamnya.
"Kalau foto tidak punya. Tadi langsung rekam video," kata Fatah yang juga mengirimkan sejumlah videonya ke Kompas.com.