Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panjat Dinding Warung, Bocah Ini Dipukuli Massa dan Memaafkan, Sebut 'Hidup Sudah Ada yang Mengatur'

Kompas.com - 09/04/2021, 08:02 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang bocah berinisial Rh (13) asal Kotabaru, Karawang, Jawa Barat dipukuli oleh massa setelah ketahuan memanjat dinding sebuah warung.

Namun, Rh akhirnya memaafkan pengeroyok dan pemilik warung hingga meminta pamannya mencabut laporan ke polisi.

Bagaimana perjalanan kisahnya?

Baca juga: Didampingi Dedi Mulyadi, Bocah yang Dihakimi Massa Cabut Laporan ke Polisi

Panjat dinding warung dan dihajar massa

Ilustrasi pemukulanKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi pemukulan
Rh mulanya kedapatan memanjat pagar sebuah warung milik warga pada dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.

Oleh warga, Rh diyakini hendak pencuri. Dia pun dipukuli oleh massa.

Ternyata berdasarkan pengakuan Rh, bocah tersebut sempat dijemput oleh dua orang anak jalanan yang baru saja dikenalnya setelah pulang dari masjid.

Rh sendiri diketahui pernah mengenyam pendidikan pesantren di Cikopak, Purwakarta.

Namun, lantaran nakal, Rh dikeluarkan.

Rupanya di balik sikap itu, Rh memiliki cerita pilu. Ibunya telah meninggal dunia. Sedangkan sang ayah mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: Ira Menerima Lamaran karena Bora Sudah Tua, Tinggal Sendiri, Ingin Rawat sampai Akhir Hayat

 

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Akhirnya cabut laporan

Setelah peristiwa pengeroyokan tersebut, Rh akhirnya memutuskan untuk memaafkan dan mencabut laporannya ke polisi, Kamis (8/4/2021).

Pencabutan laporan itu juga didampingi langsung oleh anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.

Rh dan pemilik warung pun sepakat untuk berdamai.

"Kita harus saling memaafkan. Orang muslim itu semuanya adalah saudara," kata Rh.

Tak hanya itu, Rh bahkan menyakinkan pamannya perihal hidup dan mati hingga sang paman bersedia mencabut laporannya.

"Sampai tadi meyakinkan uwanya, hidup itu sudah ada yang mengatur," tutur Dedi Mulyadi yang ikut mendampingi Rh mencabut laporan ke Polres Karawang.

Baca juga: Kepala Kemenag Sebut Pernikahan Wanita 19 Tahun dengan Pria 58 Tahun Tak Tercatat di KUA

Berharap tak terulang, kini Rh dibawa ke pesantren Dedi

Dedi Mulyadi telah menanggung biaya perawatan Rh di Rumah Sakit Izza Cikampek setelah dikeroyok massa.

Usai insiden itu, Dedi akan membawa Rh ke pesanten di Cireok untuk menjalani rehabilitasi.

"Saya sekarang punya pesantren di Cireok, khusus menangani anak-anak bandel," katanya.

Menurutnya, tindakan Rh memanjat dinding warung memang salah.

Namun sikap menghakimi sepihak juga tidak dibenarkan.

Kasus ini, lanjut Dedi, diharapkan dapat dijadikan pelajaran bagi semua orang untuk tidak main hakim sendiri.

"Intinya hilangkan budaya kekerasan," tutur Dedi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Aprilia Ika, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com