KOMPAS.com- Di tengah bencana banjir bandang dan longsor yang melanda NTT, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Thomas Bangke dicopot dari jabatannya.
Gubernur secara resmi telah mencopot jabatan Thomas sebagai Kepala BPBD NTT pada Rabu (7/4/2021) malam.
Apa alasannya?
Baca juga: Gubernur Copot Kepala BPBD NTT karena Lamban Merespons Bencana
Alasannya, Gubernur menginginkan dalam masa darurat ini, Kepala BPBD dan jajarannya seharusnya bertindak cekatan.
"Dalam penilaian Bapak Gubernur, ini kan masa darurat atau emergensi sehingga Bapak Gubernur ingin bekerja lebih cepat dan responsif," tutur Marius.
Menurutnya pencopotan ini juga menjadi pelajaran bagi pimpinan organisasi perangkat daerah lainnya.
Mereka diminta cekatan memecahkan masalah, lebih-lebih mengenai bencana yang menyangkut nyawa banyak orang.
Baca juga: Ira Menerima Lamaran karena Bora Sudah Tua, Tinggal Sendiri, Ingin Rawat sampai Akhir Hayat
Sekretaris Daerah NTT Benekdiktus Polo Maing membenarkan jika gubernur mencopot Thomas Bangke dari posisinya sebagai Kepala BPBD.
Surat pencopotan itu telah ditandatangani oleh Gubernur NTT.
Thomas kini dimutasi lantaran dinilai bekerja secara lambat.
"Berdasarkan penilaian Pak Gubernur, Kepala BPBD kurang cepat merespons kondisi tanggap darurat bencana saat ini," kata dia.
Posisi Thomas kini digantikan secara sementara oleh Kepala Dinas Perhubungan Isyak Nuka.
Baca juga: Fakta Baru Pernikahan Wanita 19 Tahun dengan Pria 58 Tahun, Disebut Tak Tercatat di KUA
Bencana tersebut menelan banyak korban jiwa.
"Sampai saat ini, total yang meninggal dunia 71 orang, dalam pencarian 5 orang," kata Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana, Kamis (8/4/2021).
Adapun menyusul terjadinya bencana tersebut, Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir untuk meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, NTT pada Jumat (9/4/2021) pagi.
Sebelumnya, beberapa wilayah di NTT juga diterjang badai siklon tropis Seroja hingga mengakibatkan ribuan rumah rusak parah.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.