Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thomas Bangke, Kepala BPBD NTT Dicopot dari Jabatan di Tengah Situasi Bencana, Ini Alasannya

Kompas.com - 09/04/2021, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Di tengah bencana banjir bandang dan longsor yang melanda NTT, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Thomas Bangke dicopot dari jabatannya.

Gubernur secara resmi telah mencopot jabatan Thomas sebagai Kepala BPBD NTT pada Rabu (7/4/2021) malam.

Apa alasannya?

Baca juga: Gubernur Copot Kepala BPBD NTT karena Lamban Merespons Bencana

Inginkan yang bisa bekerja responsif di saat darurat

Sejumlah warga berusaha melewati jalan yang tertutup lumpur akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021). Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah memicu bencana alam di sejumlah wilayah di NTT dan mengakibatkan rusaknya ribuan rumah warga dan fasilitas umum. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Sejumlah warga berusaha melewati jalan yang tertutup lumpur akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021). Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah memicu bencana alam di sejumlah wilayah di NTT dan mengakibatkan rusaknya ribuan rumah warga dan fasilitas umum. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Juru Bicara Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu membenarkan perihal pencopotan tersebut.

Alasannya, Gubernur menginginkan dalam masa darurat ini, Kepala BPBD dan jajarannya seharusnya bertindak cekatan.

"Dalam penilaian Bapak Gubernur, ini kan masa darurat atau emergensi sehingga Bapak Gubernur ingin bekerja lebih cepat dan responsif," tutur Marius.

Menurutnya pencopotan ini juga menjadi pelajaran bagi pimpinan organisasi perangkat daerah lainnya.

Mereka diminta cekatan memecahkan masalah, lebih-lebih mengenai bencana yang menyangkut nyawa banyak orang.

Baca juga: Ira Menerima Lamaran karena Bora Sudah Tua, Tinggal Sendiri, Ingin Rawat sampai Akhir Hayat

 

Bendungan Kambaniru, Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada saat terjadi banjir bandang, Minggu (4/4/2021).KOMPAS.com/ISTIMEWA Bendungan Kambaniru, Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada saat terjadi banjir bandang, Minggu (4/4/2021).
Dimutasi, diganti Kepala Dishub

Sekretaris Daerah NTT Benekdiktus Polo Maing membenarkan jika gubernur mencopot Thomas Bangke dari posisinya sebagai Kepala BPBD.

Surat pencopotan itu telah ditandatangani oleh Gubernur NTT.

Thomas kini dimutasi lantaran dinilai bekerja secara lambat.

"Berdasarkan penilaian Pak Gubernur, Kepala BPBD kurang cepat merespons kondisi tanggap darurat bencana saat ini," kata dia.

Posisi Thomas kini digantikan secara sementara oleh Kepala Dinas Perhubungan Isyak Nuka.

Baca juga: Fakta Baru Pernikahan Wanita 19 Tahun dengan Pria 58 Tahun, Disebut Tak Tercatat di KUA

Bencana NTT

Rumah warga di Kabupaten Sabu Raijua, NTT yang rusak diterjang badai SerojaDokumen Jon Rumah warga di Kabupaten Sabu Raijua, NTT yang rusak diterjang badai Seroja
Seperti diberitakan, banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bencana tersebut menelan banyak korban jiwa.

"Sampai saat ini, total yang meninggal dunia 71 orang, dalam pencarian 5 orang," kata Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana, Kamis (8/4/2021).

Adapun menyusul terjadinya bencana tersebut, Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir untuk meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, NTT pada Jumat (9/4/2021) pagi.

Sebelumnya, beberapa wilayah di NTT juga diterjang badai siklon tropis Seroja hingga mengakibatkan ribuan rumah rusak parah.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com