Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Kelompok Tani di Semarang Ekspor Beras Organik ke Timur Tengah, Harga Lebih Stabil

Kompas.com - 09/04/2021, 05:45 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Varietas padi organik menjadi salah satu komoditi andalan petani di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

Padi organik dinilai lebih menguntungkan karena harga jual lebih tinggi dan cenderung stabil.

Ketua Paguyuban Petani Organik Al Barokah Mustofa mengatakan padi yang dibudidayakan jenis padi lokal.

"Di antaranya padi hitam, merah, putih, mentik susu, ketan hitam, cisokan, pandan wangi, dan lain-lain," jelasnya di rumah produksinya, Ketapang, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Heboh Pria 58 Tahun Nikahi Gadis 19 Tahun, Awalnya Melamar Sang Ibu, tetapi Ditolak

Mustofa mengungkapkan panen padi organik di desanya rata-rata mencapai 10 ton per hektare.

"Jumlah itu lebih banyak daripada panen padi anorganik yang hanya sekitar enam sampai delapan ton per hektare," ungkapnya.

Sedangkan sekali panen padi organik di desanya mencapai lebih dari 12 ton. Padi organik itu panen dua hingga tiga kali dalam setahun.

"Untuk jumlah panen padi organik lebih banyak. Juga harga di tingkat petani, beras organik mencapai Rp15 ribu per kilogram, beda dengan beras biasa Rp 10 ribu per kilo," ungkap Mustofa.

Dijelaskan, karena kualitas padi organik dari paguyuban yang terjaga, maka produknya diekspor ke beberapa negara di Timur Tengah.

"Kami telah bekerja sama dengan beberapa pihak ekspor beras organik ini ke luar negeri. Target setelah lebaran, satu sampai tiga kontainer beras organik diekspor ke Arab Saudi dan juga Yaman," jelas dia.

Baca juga: Cerita Petani Milenial Wonogiri Bina 1.500 Petani, Mampu Ekspor Beras ke AS, Eropa, dan Asia

Ia menjelaskan, kelompok petani padi di desanya mulai membudidayakan jenis padi organik sejak 1998.

Menurutnya, membudidayakan padi organik lebih menguntungkan dibanding budidaya padi biasa.

"Ide untuk budidaya padi organik sejak 1986, dan baru launching pada 1998. Kami merasa budidaya padi organik lebih menguntungkan karena di tengah pandemi corona, varietas padi organik tetap bertahan tanpa hambatan, harga di pasar cenderung stabil maka pertanian organik tetap produktif," kata Mustofa.

Indra Dwi Hartanto, Sekjen Bina Insani mengungkapkan selain padi organik, pangsa pasar pupuk cair juga sangat terbuka.

"Untuk pupuk kita target awal ke Irak sebanyak 10.000 liter. Beras ini bisa untuk mencukupi kebutuhan jamaah umroh melalui pesanan katering dan hotel," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com