KOMPAS.com - Sudah sejak Kamis (1/4/2021), Echa tertidur pulas.
Ini merupakan kejadian kedua dalam rentang empat bulan terakhir.
"Dalam empat bulan ini dia sudah tertidur selama dua kali, terakhir Desember 2020, setelah itu sembuh dan sekarang tidur lagi," ucap ayah Echa, Mulyadi.
Siti Raisa Miranda, atau kerap disapa Echa, adalah seorang pelajar asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Baca juga: Kisah Echa, Penderita Sindrom Tidur Asal Banjarmasin, Pernah Tidur Pulas 13 Hari
Ia diduga menderita sindrom putri tidur.
Wanita berusia 16 tahun ini mulai mengidap sindrom putri tidur kurang lebih sejak empat tahun lalu.
"Pertama kali kena sindrom itu waktu umur 13 tahun. Dia sekarang sudah hampir 17 tahun umurnya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/4/2021).
Baca juga: Seorang Pelajar di Banjarmasin Tertidur Selama 7 Hari, Diduga Idap Sindrom Putri Tidur
Di hari-hari biasa, Echa bisa berkegiatan normal.
Akan tetapi, ketika sindromnya kambuh, dia bisa terlelap sampai berhari-hari.
"Kalau tidak kena sindrom itu normal aja. Sekolah, main sama temannya. Selama pandemi belajar online dan kerjakan tugas juga lancar, tapi kalau sudah tidur seperti ini, ya begini," kata Mulyadi.
Baca juga: Kisah Risalianus, Bocah SD yang Ingin Jadi Guru, tapi Harus Berkebun Hidupi Ayah Lumpuh dan Ibu Bisu
Contohnya seperti Kamis ini. Echa sudah tertidur selama delapan hari.
Sebelumnya, dia pernah tertidur selama 13 hari.
Dia tidak bangun sama sekali, kecuali saat disuapi makan dan minum serta buang air. Itupun harus dibantu ibu-bapaknya karena kondisinya lemas.
"Paling lama dia tidur sampai 13 hari. Kami khawatir juga, tapi kami paksa beri makan dan minum agar dia bertahan," jelasnya.
Baca juga: Tak Ada Puskesmas di Desa, Warga Jalan Kaki 20 Kilometer demi Obati Saudaranya
Di kejadian terbaru ini, Echa sempat dibawa ke rumah sakit.
"Selama dia di rumah sakit, dia hanya diinfus,” kata Mulyadi.
Namun, daripada berada di rumah sakit selama berhari-hari, orangtua Echa memilih membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, mata pelajar kelas 1 sekolah menengah atas ini masih terpejam.
Echa pernah diperiksa soal sindromnya ini.
Akan tetapi, terang Mulyadi, hasil pemeriksaan tidak pernah menunjukkan penyakit spesifik yang diderita Echa.
Dan saat dibawa ke rumah sakit baru-baru ini, dokter di sana menyampaikan bahwa Echa didiagnosis mengidap epilepsi.
Baca juga: Bayi Dinamai “Dinas Komunikasi Informatika Statistik”, Ayah: Berkaitan dengan Perjuangan Hidup Saya
Echa adalah anak kedua dari empat bersaudara.
Mulyadi menuturkan, tiga anaknya yang lain tidak ada yang mengalami sindrom seperti Echa.
Baca juga: Cerita Munif, Pinjam Truk Tetangga demi Tampil Unik Saat Wisuda “Drive Thru”
Mulyadi berharap, Echa dapat sembuh dari sindrom putri tidur dan menjalani hidup normal layaknya anak seusianya.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.