Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sindrom Putri Tidurnya Kambuh, Echa Bisa Terlelap sampai Berhari-hari, Ini Ceritanya

Kompas.com - 08/04/2021, 16:43 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sudah sejak Kamis (1/4/2021), Echa tertidur pulas.

Ini merupakan kejadian kedua dalam rentang empat bulan terakhir.

"Dalam empat bulan ini dia sudah tertidur selama dua kali, terakhir Desember 2020, setelah itu sembuh dan sekarang tidur lagi," ucap ayah Echa, Mulyadi.

Siti Raisa Miranda, atau kerap disapa Echa, adalah seorang pelajar asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Baca juga: Kisah Echa, Penderita Sindrom Tidur Asal Banjarmasin, Pernah Tidur Pulas 13 Hari

Ia diduga menderita sindrom putri tidur.

Wanita berusia 16 tahun ini mulai mengidap sindrom putri tidur kurang lebih sejak empat tahun lalu.

"Pertama kali kena sindrom itu waktu umur 13 tahun. Dia sekarang sudah hampir 17 tahun umurnya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Seorang Pelajar di Banjarmasin Tertidur Selama 7 Hari, Diduga Idap Sindrom Putri Tidur

 

Saat kambuh, bisa tertidur sampai berhari-hari

Echa, pelajar asal Banjarmasin tertidur pulas di rumahnya selama 7 hari. Echa diduga mengidap sindrom tidur. KOMPAS. com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Echa, pelajar asal Banjarmasin tertidur pulas di rumahnya selama 7 hari. Echa diduga mengidap sindrom tidur.

Di hari-hari biasa, Echa bisa berkegiatan normal.

Akan tetapi, ketika sindromnya kambuh, dia bisa terlelap sampai berhari-hari.

"Kalau tidak kena sindrom itu normal aja. Sekolah, main sama temannya. Selama pandemi belajar online dan kerjakan tugas juga lancar, tapi kalau sudah tidur seperti ini, ya begini," kata Mulyadi.

Baca juga: Kisah Risalianus, Bocah SD yang Ingin Jadi Guru, tapi Harus Berkebun Hidupi Ayah Lumpuh dan Ibu Bisu

Contohnya seperti Kamis ini. Echa sudah tertidur selama delapan hari.

Sebelumnya, dia pernah tertidur selama 13 hari.

Dia tidak bangun sama sekali, kecuali saat disuapi makan dan minum serta buang air. Itupun harus dibantu ibu-bapaknya karena kondisinya lemas.

"Paling lama dia tidur sampai 13 hari. Kami khawatir juga, tapi kami paksa beri makan dan minum agar dia bertahan," jelasnya.

Baca juga: Tak Ada Puskesmas di Desa, Warga Jalan Kaki 20 Kilometer demi Obati Saudaranya

 

Dibawa ke rumah sakit

.SHUTTERSTOCK .

Di kejadian terbaru ini, Echa sempat dibawa ke rumah sakit.

"Selama dia di rumah sakit, dia hanya diinfus,” kata Mulyadi.

Namun, daripada berada di rumah sakit selama berhari-hari, orangtua Echa memilih membawanya pulang.

Sesampainya di rumah, mata pelajar kelas 1 sekolah menengah atas ini masih terpejam.

Echa pernah diperiksa soal sindromnya ini.

Akan tetapi, terang Mulyadi, hasil pemeriksaan tidak pernah menunjukkan penyakit spesifik yang diderita Echa.

Dan saat dibawa ke rumah sakit baru-baru ini, dokter di sana menyampaikan bahwa Echa didiagnosis mengidap epilepsi.

Baca juga: Bayi Dinamai “Dinas Komunikasi Informatika Statistik”, Ayah: Berkaitan dengan Perjuangan Hidup Saya

Saudara lainnya tak alami sindrom putri tidur

Ilustrasi tidur mendengkur.PEXELS/ANDREA PIACQUADIO Ilustrasi tidur mendengkur.

Echa adalah anak kedua dari empat bersaudara.

Mulyadi menuturkan, tiga anaknya yang lain tidak ada yang mengalami sindrom seperti Echa.

Baca juga: Cerita Munif, Pinjam Truk Tetangga demi Tampil Unik Saat Wisuda “Drive Thru”

Mulyadi berharap, Echa dapat sembuh dari sindrom putri tidur dan menjalani hidup normal layaknya anak seusianya.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com