PALEMBANG, KOMPAS.com - Ratusan pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan melakukan aksi mogok kerja lantaran 10 bulan tak digaji, Kamis (8/4/2021).
Aksi mogok kerja ini dilakukan oleh para pegawai di depan pintu masuk JSC.
Ketua Serikat Pekerja Jakabaring Sport City (SPJSC) Hardi mengatakan, 10 bulan gaji yang tak dibayar itu berlangsug pada 2019 lalu. Namun, sampai sekarang manajemen PT JSC tak kunjung memberikan kejelasan soal keterlambatan gaju tersebut.
"Totalnya kurang lebih Rp 9 miliar untuk 197 pekerja yan belum dibayar," kata Hardi kepada wartawan.
Hardi menjelaskan, mereka sempat melakukan mediasi sebelum menggelar aksi. Namun antara para pegawai dan pihak manajemen tak menemukan titik terang.
Baca juga: Lanjutan Dugaan Korupsi Masjid Sriwijaya, Alex Noerdin Mangkir Dipanggil Penyidik
PT JSC beralasan jika saat ini mereka sedang mengalami kesulitan keuangan sehingga tak bisa membayar gaji para karyawan.
"Mereka beralasan menunggu uang dari penyertaan modal perusahaan, tapi itu hanya janji sampai sekarang pun belum dibayar,"ujarnya.
Jika tuntutan para karyawan tak dipenuhi, mereka mengancam akan melakukan aksi selama satu bulan. Aksi itu sebagai bentuk protes mereka atas tindakan manajemen yang tak kunjung membayar gaji mereka.
"Kami juga melaporjan kejadian ini ke Dinas Ketenagakerjaan. Kami akan mogok kerja selama sebulan jika tak kunjung ditanggapi," tegasnya.
Baca juga: Asal Usul Nama Jakabaring Palembang, Berawal dari 4 Suku
Namun, semenjak PT JSC tak lagi dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tunggakan gaji karyawan pun terus terjadi.
"Gaji saya hanya Rp 2,6 juta sebulan disini. Itupun saya tidak didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan," ujar Elson.
Selama 10 bulan gaji tak dibayar, Elson pun dibantu oleh anaknya untuk memenuhi kebutuhan di rumah. Ia sangat menyayangkan sikap manajemen yang acuh atas tuntutan mereka.
"Janjinya mau dibayar tapi sampai sekarang kami juga belum dibayar. Status saya disini pun tak jelas apakah kontrak apakah karyawan. Padahal saya disini sudah dari tahun 2012,"ungkapnya.
Saat itu pendapatan PT JSC menurun sehingga terjadinya penunggakan gaji para karyawan.
"Tahun 2019 kemarin karyawan kita bayar tapi tidak full karena harus bayar listrik dan lain-lain. Tapi 2020 semuanya dibayar full,"kata Meina melalui sambungan telepon.
Meina mengaku, sebelum para karyawannya itu demo mogok kerja, ia sempat bertemu dan melakukan mediasi soal pembayaran gaji tersebut.
Namun para karyawan masih tetap hendak melakukan aksi.
"Saya sudah katakan bulan ini gaji mereka pasti dibayar tapi mereka tetap mau aksi mogok kerja"ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.