Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Bulan Tak Digaji, Ratusan Pegawai Jakabaring Sport City Gelar Aksi Mogok Kerja

Kompas.com - 08/04/2021, 12:39 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com -  Ratusan pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan melakukan aksi mogok kerja lantaran 10 bulan tak digaji, Kamis (8/4/2021). 

Aksi mogok kerja ini dilakukan oleh para pegawai di depan pintu masuk JSC. 

Ketua Serikat Pekerja Jakabaring Sport City (SPJSC) Hardi mengatakan, 10 bulan gaji yang tak dibayar itu berlangsug pada 2019 lalu. Namun, sampai sekarang manajemen PT JSC tak kunjung memberikan kejelasan soal keterlambatan gaju tersebut. 

"Totalnya kurang lebih Rp 9 miliar untuk 197 pekerja yan belum dibayar," kata Hardi kepada wartawan. 

Hardi menjelaskan, mereka sempat melakukan mediasi sebelum menggelar aksi. Namun antara para pegawai dan pihak manajemen tak menemukan titik terang. 

Baca juga: Lanjutan Dugaan Korupsi Masjid Sriwijaya, Alex Noerdin Mangkir Dipanggil Penyidik

Para pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, menggelar aksi mogok kerja lantaran gaji mereka selama 10 bulan pada tahun 2019 lalu sampai saat ini tak dibayar, Kamis (8/4/2021).KOMPAS.com / AJI YK PUTRA Para pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, menggelar aksi mogok kerja lantaran gaji mereka selama 10 bulan pada tahun 2019 lalu sampai saat ini tak dibayar, Kamis (8/4/2021).

PT JSC beralasan jika saat ini mereka sedang mengalami kesulitan keuangan sehingga tak bisa membayar gaji para karyawan. 

"Mereka beralasan menunggu uang dari penyertaan modal perusahaan, tapi itu hanya janji sampai sekarang pun belum dibayar,"ujarnya. 

Jika tuntutan para karyawan tak dipenuhi, mereka mengancam akan melakukan aksi selama satu bulan. Aksi itu sebagai bentuk protes mereka atas tindakan manajemen yang tak kunjung membayar gaji mereka. 

"Kami juga melaporjan kejadian ini ke Dinas Ketenagakerjaan. Kami akan mogok kerja selama sebulan jika tak kunjung ditanggapi," tegasnya. 

Baca juga: Asal Usul Nama Jakabaring Palembang, Berawal dari 4 Suku

 

Pekerja: semenjak tak dikelola Pemprov, tunggakan gaji terjadi

Para pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, menggelar aksi mogok kerja lantaran gaji mereka selama 10 bulan pada tahun 2019 lalu sampai saat ini tak dibayar, Kamis (8/4/2021).KOMPAS.com / AJI YK PUTRA Para pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, menggelar aksi mogok kerja lantaran gaji mereka selama 10 bulan pada tahun 2019 lalu sampai saat ini tak dibayar, Kamis (8/4/2021).
Sementara itu, Elson salah satu staff operasional PT JSC mengaku, ia sudah bekerja di sana sejak 2012 lalu. 

Namun, semenjak PT JSC tak lagi dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tunggakan gaji karyawan pun terus terjadi. 

"Gaji saya hanya Rp 2,6 juta sebulan disini. Itupun saya tidak didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan," ujar Elson. 

Selama 10 bulan gaji tak dibayar, Elson pun dibantu oleh anaknya untuk memenuhi kebutuhan di rumah. Ia sangat menyayangkan sikap manajemen yang acuh atas tuntutan mereka. 

"Janjinya mau dibayar tapi sampai sekarang kami juga belum dibayar. Status saya disini pun tak jelas apakah kontrak apakah karyawan. Padahal saya disini sudah dari tahun 2012,"ungkapnya. 

 

PT JSC akui ada tunggakan gaji pasca-Asian Games, janji bayar bulan ini

Para pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, menggelar aksi mogok kerja lantaran gaji mereka selama 10 bulan pada tahun 2019 lalu sampai saat ini tak dibayar, Kamis (8/4/2021).KOMPAS.com / AJI YK PUTRA Para pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, menggelar aksi mogok kerja lantaran gaji mereka selama 10 bulan pada tahun 2019 lalu sampai saat ini tak dibayar, Kamis (8/4/2021).
Terpisah, Direktur PT JSC Maina Paloh mengatakan, ia masuk ke dalam manajemen pada 2018 lalu pasca-Asian Games. 

Saat itu pendapatan PT JSC menurun sehingga terjadinya penunggakan gaji para karyawan. 

"Tahun 2019 kemarin karyawan kita bayar tapi tidak full karena harus bayar listrik dan lain-lain. Tapi 2020 semuanya dibayar full,"kata Meina melalui sambungan telepon. 

Meina mengaku, sebelum para karyawannya itu demo mogok kerja, ia sempat bertemu dan melakukan mediasi soal pembayaran gaji tersebut.  

Namun para karyawan masih tetap hendak melakukan aksi. 

"Saya sudah katakan bulan ini gaji mereka pasti dibayar tapi mereka tetap mau aksi mogok kerja"ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com