KOMPAS.com - Gadis 16 tahun di Jember diduga menjadi korban pelecehan dosen negeri di Jember, Jawa Timur.
Istri pelaku adalah tante kandung korban.
Sejak Juni 2019, korban tinggal bersama tantenya karena ibu dan ayahnya bercerai. Ia tinggal di rumah tersebut atas persetujuan sang ayah walaupun ibunya tak setuju dengan keputusan tersebut.
Pelecehan pertama terjadi pada akhir Februari 2020 di rumah pelaku.
Baca juga: Dosen PTN di Jember Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur, Terungkap Usai Korban Curhat di IG
Saat itu pelaku memberikan jurnal online tentang kanker payudara kepada korban. Ia lalu mengatakan korban terkena kaker payudara dan akan ia terapi.
"'Kayaknya kamu kena kanker payudara, ini loh ada terapi yang bisa om lakukan'," ucap ibu korban menirukan perkataan pelaku.
Korban yang merasa tak memiliki penyakit memlih menghindar dan masuk kamar.
Ia ketakutan dan merasa terancam. Selain itu ia juga merasa khawatir dengan sekolahnya. Korban pun memilih diam dan tak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun.
Baca juga: Bupati Jember Hibahkan 248 Ambulans untuk Desa, Kades Ini Keberatan, jika...
Pelecahan kedua terjadi pada 26 Maret 2021. Saat itu pelaku memanggil korban yang ada di kamar untuk menuju ke ruang tamu.
Lagi-lagi, pelaku ditanya terkait kanker di payudara sebelah kiri dan ia akan membantu untuk terapi. Korban memilih kembali ke kamar dan diikuti oleh pelaku.
"'Nanti om terapi ya'. Anak saya kembali masuk kamar dan diikuti oleh pelaku," kata dia.
Pelecehan dilakukan di dalam kamar dan baru berhenti ketika istri pelaku pulang dari bekerja.
"Anak saya merekam suara pas kejadian itu dengan jelas," ucap dia.
Baca juga: Akhirnya, DPRD Jember Sepakat Tetapkan Perda APBD 2021
Dia menulis: bagaimana jika dilecehkan? Jangan diam dan takut. Kamu bisa marah, teriak. Yang penting bersikaplah tegas. ketika kita takut, pelaku akan makin senang karena mendapatkan kesempatan lebih.