JEMBER, KOMPAS.com – Sebanyak 1.028 sekolah dasar negeri (SDN) dan 328 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Jember mengajukan pelaksanaan ujian sekolah digelar secara tatap muka.
Bahkan, wali murid juga sudah mengirimkan surat pernyataan agar bisa digelar pembelajaran tatap muka.
Ujian sekolah untuk SD bakal dilaksanakan pada 26-30 April. Sedangkan ujian SMP pada 29 April hingga 4 Mei 2021.
Hal itu diungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Jember Mirfano dalam kegiatan dialog publik yang diselenggarakan oleh LP2M Unej bersama PWI Jember di Pendopo Wahyuwibawagraha Rabu (7/3/2021).
Baca juga: Video Viral Penemuan Mayat Nenek Berusia 90 Tahun di Kali Mati
“Dispendik sudah menerima surat dari 328 SMP dan 1.028 SD,” kata dia, dalam kegiatan tersebut.
Surat yang diajukan itu merupakan permohonan kepada bupati Jember sekaligus ketua satgas Covid-19 agar disetujui untuk menyelenggarakan ujian sekolah tatap muka.
“Jadi, sekolah ini sudah memohon untuk bisa segera melakukan ujian sekolah tatap muka,” terang dia.
Pihaknya sudah menyampaikan usulan tersebut pada bupati Jember. Rencananya, akan menggelar simulasi pada Jumat mendatang di SDN Sumbersari 02 dan SMPN 7 Jember.
Simulasi tersebut bertujuan untuk meyakinkan bupati dan seluruh anggota satgas Covid-19 kalau ujian sekolah tatap muka bisa dilakukan secara serempak.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono menambahkan mekanisme pembelajaran tatap muka itu bisa dilakukan dengan cara wali murid mengirimkan surat pernyataan permintaan pembelajaran tatap muka pada sekolah.
“Kepala sekolah menyampaikan pada kami (Dispendik) lalu kami menyampaikan pada ketua satgas Covid-19,” ucap dia.
Dia mengatakan, sudah ada dokumen surat permintaan pembelajaran tatap muka dari wali murid. Mereka mendesak agar segera dilakukan pembelajaran tatap muka.
“328 SMP itu ada surat, ada dokumennya, SD itu ada semua pernyataan wali murid,” terang dia.
Pihaknya hanya menggelar simulasi dua sekolah sebagai representasi dari sekolah yang ada. Teknisnya akan dilakukan untuk kelas VI SD dan IX SMP.
Selain itu, hanya 50 persen jumlah siswa dalam satu kelas yang akan ikut pembelajaran tatap muka.
“Kami pernah adakan simulasi, bagaimana alur anak itu masuk, bagaimana pulang, sudah ada juknisnya,” ujar dia.
Baca juga: Tidak Batasi 50 Persen Kapasitas, Kota Blitar Terapkan Jarak Antar Jemaah Tarawih
Selain itu, pihaknya sudah berkooordinasi dengan Dinas Kesehatan Jember.
Sudah ada 444 guru dan kepala sekolah yang divaksin. Vaksin tersebut akan diteruskan pada guru yang lain.
Bambang menilai tugas guru UU Sisdiknas adalah membentuk karakter. Mendidik kepribadian peserta didik.
Namun hal itu sulit dilakukan bila dilakukan melalui pembelajaran daring.
“Ini sulit kalau hanya pakai daring, perlu ketemu,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.