“Kepala sekolah menyampaikan pada kami (Dispendik) lalu kami menyampaikan pada ketua satgas Covid-19,” ucap dia.
Dia mengatakan, sudah ada dokumen surat permintaan pembelajaran tatap muka dari wali murid. Mereka mendesak agar segera dilakukan pembelajaran tatap muka.
“328 SMP itu ada surat, ada dokumennya, SD itu ada semua pernyataan wali murid,” terang dia.
Pihaknya hanya menggelar simulasi dua sekolah sebagai representasi dari sekolah yang ada. Teknisnya akan dilakukan untuk kelas VI SD dan IX SMP.
Selain itu, hanya 50 persen jumlah siswa dalam satu kelas yang akan ikut pembelajaran tatap muka.
“Kami pernah adakan simulasi, bagaimana alur anak itu masuk, bagaimana pulang, sudah ada juknisnya,” ujar dia.
Baca juga: Tidak Batasi 50 Persen Kapasitas, Kota Blitar Terapkan Jarak Antar Jemaah Tarawih
Selain itu, pihaknya sudah berkooordinasi dengan Dinas Kesehatan Jember.
Sudah ada 444 guru dan kepala sekolah yang divaksin. Vaksin tersebut akan diteruskan pada guru yang lain.
Bambang menilai tugas guru UU Sisdiknas adalah membentuk karakter. Mendidik kepribadian peserta didik.
Namun hal itu sulit dilakukan bila dilakukan melalui pembelajaran daring.
“Ini sulit kalau hanya pakai daring, perlu ketemu,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.