Koordinator kebun hidroponik pemberdayaan Dompet Dhuafa Ismail pun bersyukur dengan adanya program ini.
"Alhamdulillah sebagian besar produk yang dihasilkan dari pemberdayaan hidroponik ini diserap langsung oleh salah satu pasar swalayan di Palu Grand Mall,” katanya.
Di luar itu, sudah ada beberapa pengepul sayur partai kecil yang memasarkannya untuk para penjual kebab.
Bahkan, saat ini sudah ada beberapa pihak pemasok pasar di Kota Makassar dan Pemasok Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang mengajukan Memorandum of Understanding (MoU) untuk menyuplai selada 50 kilogram (kg) per dua hari.
Baca juga: Dompet Dhuafa Luncurkan Layanan GeNose, Warga Tak Mampu Dapat Tes Gratis
Ismail mengatakan, volume tersebut sangat menantang karena pasar sudah menilai dan produk bisa diterima dengan baik oleh konsumen.
Namun, lanjutnya, melihat kemampuan produksi yang belum sesuai harapan, maka permintaan MoU tersebut masih tertunda.
“Tentu ini menjadi cambuk produktif bagi manajemen kebun hidroponik, untuk segera merevitalisasi semua sektor untuk bisa bergerak dan bekerja sesuai harapan" harap Ismail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.