Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh HP Buat Sekolah Daring, 6 Pelajar Ini Terjerat Prostitusi

Kompas.com - 07/04/2021, 17:49 WIB
Asip Agus Hasani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sebanyak 6 siswi SMA di beberapa sekolah di Kabupaten Blitar terjerumus ke dalam kasus prostitusi, berawal dari kebutuhan memiliki telepon pintar untuk kebutuhan belajar secara daring.

Pelaku yang menjerumuskan para pelajar ini yakni perempuan berusia 40 tahun dengan inisial BY.

"Awalnya anak-anak berusia 14 hingga 17 tahun ini diajak kerja oleh tersangka BY sebagai pemandu lagu di tempat karaoke," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan pada konferensi pers pemaparan hasil Operasi Pekat Semeru 2021, Rabu (7/4/2021).

Selanjutnya, ujar Yudhi, mereka ditawari telepon pintar baru yang bisa mereka bayar ke BY dengan cara mengangsur.

Baca juga: Didenda Rp 5 Juta karena Langgar Prokes, Wali Kota Blitar: Sudah Beres, Jangan Diungkit Lagi

Anak-anak perempuan yang masih berstatus sebagai pelajar SMA itu, kata Yudhi, tentu membutuhkan telepon pintar untuk mengikuti kegiatan pengajaran di sekolah mereka yang diselenggarakan secara daring.

Meskipun, lanjut dia, kebutuhan belajar secara daring bukan satu-satunya alasan mereka bersedia mengambil telepon pintar dari BY.

Namun, dengan beban angsuran yang berat, lanjut dia, mereka mulai kesulitan membayar jika hanya mengandalkan penghasilan dari tempat karaoke.

"Sampai di sini, BY mulai menawarkan mereka untuk memberikan jasa layanan seks dengan iming-iming penghasilan yang lebih besar," ujar Yudhi.

Yudhi mengatakan, BY menjajakan layanan seks dari para siswi SMA itu kepada pelanggan melalui saluran WhatsApp dengan mengirimkan foto mereka.

Kasat Reskrim AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan, pihaknya menyelidiki kasus prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur itu berawal dari laporan masyarakat.

Melalui serangkaian proses penyelidikan, polisi melakukan penggerebegan ke sebuah salon kecantikan dan indekos di kawasan Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

"Di salah satu kamar kos, kami mendapati perempuan yang ternyata masih berstatus sebagai pelajar SMA sedang memberikan layanan seks ke seorang pelanggan," ujar dia.

 

Dari pengembangan penyelidikan, lanjut Momon, pihaknya menangkap BY yang tidak lain adalah pengelola salon dan indekos yang juga berperan sebagai muncikari.

Kepada polisi, BY mengaku telah menjalankan bisnis prostitusi dengan melibatkan anak-anak pelajar SMA selama sekitar setahun.

Momon mengatakan, terdapat enam anak perempuan yang memberikan jasa layanan seks melalui BY sebagai muncikari.

"BY ini dapat banyak. Karena anak-anak ini sebagian juga ngekos di tempat BY, menggunakan jasa salon kecantikan di salon BY, dan mendapat bagian dari tarif layanan seks mereka," ujar Momon.

Menurut Momon, BY mengutip Rp 100.000 dari tarif Rp 300.000 hingga Rp 350.000 untuk sekali layanan dari jasa layanan seks para perempuan yang masih berstatus pelajar SMA itu.

Polisi menjerat BY dengan berlapis. Pertama Pasal 88 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun.

Baca juga: Wali Kota Blitar Didenda 50 Kali Lebih Banyak Dibanding Pelanggar Prokes Lain, Ini Alasannya

Kedua Pasal 296 KUHP dan Pasal 506 KUHP dengan ancaman hukuman kurungan masing-masing 1 tahun 4 bulan dan 1 tahun.

BY yang kini meringkuk di tahanan polisi itu merupakan salah satu dari 280 tersangka dari beragam tindak pidana yang berhasil ditangkap polisi selama Operasi Pekat Semeru 2021.

Mereka adalah tersangka pelaku tindak pidana narkoba, miras ilegal, perjudian, premanisme, dan prostitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com